Kedubes China Kecam Keras Pembuangan Air Limbah PLTN Fukushima ke Laut
- CNA
VIVA – Kedutaan Besar China di Tokyo mengecam pemerintah Jepang karena mengizinkan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima mengalir ke Samudra Pasifik. Kedubes China mengatakan pemerintah Jepang mengabaikan kekhawatiran dunia atas tindakan tersebut.
"Jepang mengabaikan kekhawatiran penduduknya dan protes masyarakat internasional dan terus membuang air radioaktif ke samudra itu, yang berpotensi menyebabkan infeksi radioaktif. Kami menyatakan ketidakpuasan yang besar atas hal ini,"kata kedubes China pada pernyataannya, dilansir dari Antara Kamis 29 Februari 2024.
Jepang pada Rabu 28 Februari 2024 mulai melepaskan air buangan tahap keempat dari PLTN Fukushima. Tahap ini direncanakan berlangsung hingga 16 Maret, dan TEPCO, pengelola PLTN, berencana membuang 7.800 ton air limbah ke Samudra Pasifik.
Dalam pernyataan itu, China terus mendesak agar Jepang menanggapi secara serius kekhawatiran domestik dan internasional tentang tindakan tersebut.
Selain itu, mereka meminta Jepang untuk bekerja sama dengan negara lain untuk membuat sistem pengawasan jangka panjang dan membuang air olahan dengan secara bertanggung jawab dan konstruktif.
Tiga tahap pembuangan air olahan PLTN Fukushima dimulai pada Agustus, Oktober, dan November 2023.
Pada tahap pertama, Jepang membuang sekitar 1,34 juta ton air olahan PLTN ke samudra, meskipun negara tetangganya dan nelayan setempat menentangnya.
Selama tahun fiskal 2023, yang berakhir pada 31 Maret mendatang, lebih dari 31.000 ton air radioaktif berintensitas sedang dilepaskan. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu minimal tiga puluh tahun.