Korea Selatan dan AS Gelar Latihan Militer Besar-besaran, Siap Hadapi Ancaman Nuklir Korut!

VIVA Militer: Latihan bersama Ulchi Freedom Shield (UFS) militer AS dan Korsel
Sumber :
  • mole.my

Korea Selatan – Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), menyatakan bahwa Korsel dan Amerika Serikat akan memulai latihan militer gabungan besar-besaran minggu depan, ketika sekutu berupaya untuk meningkatkan kesiapan bersama melawan perkembangan militer.

Prajurit TNI AL Bergerak Cepat Bantu Evakuasi Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Latihan gabungan ini akan berfokus pada ancaman senjata nuklir yang berpotensi digunakan oleh Korea Utara.

Melansir dari laman Yonhanp, Kamis 29 Februari 2024, Latihan tahunan Freedom Shield (FS) akan berlangsung dari Senin hingga 14 Maret 2024 untuk melaksanakan latihan pos komando berbasis simulasi komputer, pelatihan lapangan dan manuver lainnya.

Aksi Tentara Israel Culik Pejabat Senior Hizbullah Terekam Kamera

VIVA Militer: Uji coba rudal balistik Korea Utara (Korut)

Photo :
  • scmp.com

Latihan gabungan ini bertujuan untuk memperkuat postur pertahanan gabungan berdasarkan scenario, yang mencerminkan beragam ancaman keamanan, termasuk operasi nuklir Korea Utara, dengan memanfaatkan aset darat, laut, udara, dunia maya, dan luar angkasa.

AS Akan Mendukung Israel dan Pertahanannya jika Iran Balas Menyerang, Kata Juru Bicara Pentagon

Sekitar 30 jenis latihan lapangan sekutu dijadwalkan akan berlangsung selama periode latihan tersebut, dibandingkan dengan 25 jenis latihan Freedom Shield musim semi tahun ini dan 13 latihan UFS tahun lalu, menurut pejabat Kepala Staf Gabungan (JCS).

Selama periode ini, beberapa negara anggota Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) akan berpartisipasi dalam latihan tersebut dan Komisi Pengawas Negara Netral (NNSC) akan mengamatinya.

Negara-negara tersebut yakni, Australia, Kanada, Prancis, Inggris, Yunani, Italia, Selandia Baru, Filipina dan Thailand, menurut USFK.

NNCS merupakan pelaksana utama gencatan senjata yang menghentikan pertempuran dalam Perang Korea pada 1950-53.

Korea Utara telah lama mengecam latihan militer gabungan antara Seoul dan Washington sebagai latihan invasi.

Pemimpin Korut, Kim Jong Un, baru-baru ini menyerukan dorongan drastis dalam kemampuan produksi rudal negara itu dan untuk mempersiapkan kontingensi perang dengan cara yang ofensif.

Badan mata-mata Seoul dalam pengarahan tertutup mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korut telah mempersiapkan berbagai macam provokasi terhadap latihan gabungan itu dengan peluncuran rudal balistik antar benua.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya