Seorang Pria Divonis 3,5 Tahun Penjara Karena Membakar Al-Quran

Pembakar Al Quran di Chechnya, Nikita Zhuravel
Sumber :
  • Moscow Times

Chechnya – Pengadilan di Republik Chechnya, Rusia, akhirnya menjatuhkan hukuman tiga setengah tahun penjara kepada seorang pemuda karena membakar kitab suci umat Islam Al-Quran, demikian laporan media negara Sotavision. 

Perang Bintang AS dan China

Nikita Zhuravel yang berusia 20 tahun, ditahan pada Mei 2023 karena dicurigai membakar kitab suci umat Islam di depan umum di wilayah selatan Volgograd. 

VIVA Militer: Tersangka pembakaran Al-Quran di Rusia, Nikita Zhuravel

Photo :
  • kavkaz-uzel.eu
Zelensky Ingin Akhiri Perang Ukraina-Rusia dengan Diplomasi Tahun Depan

Pemerintah setempat mengabulkan permintaan penegak hukum Chechnya agar Zhuravel diadili di wilayah Kaukasus Utara, meskipun ada kekhawatiran atas pelanggaran hak asasi manusia di bawah pemerintahan pemimpin Ramzan Kadyrov, melansir Moscow Times, Rabu, 28 Februari 2024. 

Pengadilan Distrik Visaitovsky di ibu kota Chechnya, Grozny, memutuskan Zhuravel bersalah karena menyinggung umat beragama dan melakukan hooliganisme di tempat umum. 

Iran Dukung Upaya Rusia Stop "Mesin Pembunuh Israel" Bantai Warga Sipil di Lebanon

Hakim memihak jaksa dan menjatuhkan hukuman penjara tiga setengah tahun kepada Zhuravel. Pemuda tersebut mengaku bersalah atas tuduhan menyinggung umat beragama namun membantah bahwa ia berupaya mengganggu ketertiban umum. 

Pada bulan Agustus, Zhuravel juga mengeluarkan pernyataan yang menuduh putra Kadyrov, Adam, yang saat itu berusia 15 tahun, memukulinya di dalam tahanan.

Pemimpin Chechnya tersebut kemudian mengunggah video pemukulan tersebut di media sosial, memuji putranya karena “membela agama Islam.” 

VIVA Militer: Kepala Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov

Photo :
  • kavkaz-uzel.eu

Aparat penegak hukum di Chechnya belum melakukan penyelidikan atas pemukulan tersebut dan Kremlin menolak mengomentari video tersebut. Kelompok hak asasi manusia terkemuka di Rusia, Memorial, telah menetapkan Zhuravel sebagai tahanan politik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya