Presiden AS Sebut Israel Setuju Akhiri Perang Selama Bulan Ramadan
- New York Post
Washington – Presiden AS, Joe Biden, menyatakan bahwa Israel telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan operasi militer di Gaza selama bulan Ramadan.
Ini terjadi saat milisi Gaza Hamas memeriksa proposal gencatan senjata yang mencakup jeda pertempuran dan pertukaran sandera.
Biden mengatakan dalam pernyataannya bahwa Tel Aviv berisiko kehilangan dukungan internasional karena angka kematian warga Palestina yang tinggi. Serangan Israel telah membunuh hampir 30.000 orang.
Diperkirakan bulan Ramadhan akan dimulai pada malam 10 Maret dan berakhir pada malam 9 April. Lebih dari 90 persen orang yang tinggal di Gaza termasuk dalam bulan suci ini, yang merupakan salah satu kalender penting bagi umat Islam.
Pernyataan Biden, yang direkam pada Senin 26 Februari dan disiarkan pada Selasa 27Februari, menyatakan bahwa ada kesepakatan dasar untuk gencatan senjata sementara para sandera dibebaskan. Dia juga menyatakan bahwa dia berharap dapat mencapai gencatan senjata pada Senin berikutnya.
 "Terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh. Dan Israel telah memperlambat serangan di Rafah," Ucap Biden.Â
Dia juga menambahkan bahwa gencatan senjata sementara akan membantu warga Palestina memperoleh negara mereka sendiri.
Pernyataan Biden ini datang pada saat wacana untuk menghentikan serangan muncul. Ini berkaitan dengan permintaan Israel untuk menghentikan serangan dan tuntutan Hamas untuk melepaskan sandera Israel yang diculik dalam serangan 7 Oktober lalu.
Sumber senior yang dekat dengan perundingan gencatan senjata di Paris memberi tahu bahwa rancangan proposal tersebut akan memungkinkan perbaikan rumah sakit dan toko roti di Gaza serta pengiriman setiap hari 500 truk bantuan ke daerah kantong yang terpukul.
Selain itu, rancangan itu menyatakan bahwa Hamas akan membebaskan empat puluh sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak di bawah 19 tahun, orang dewasa di atas 50 tahun, dan orang yang sakit. Di sisi lain, Israel akan membebaskan sekitar 400 tahanan Palestina dan tidak akan menahan mereka kembali.