Peru Umumkan Darurat Kesehatan Akibat Kasus Demam Berdarah yang Melonjak

Nyamuk DBD/ilustrasi.
Sumber :
  • www.jakarta.go.id

Peru – Peru mengumumkan keadaan darurat kesehatan di sebagian besar provinsinya, pada Senin, 26 Februari 2024, karena meningkatnya jumlah kasus demam berdarah yang terjadi pada saat suhu lebih tinggi dari biasanya yang disebabkan oleh pola cuaca El Nino.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

Menurut Kementerian Kesehatan Peru, jumlah kasus demam berdarah yang tercatat selama tujuh minggu pertama tahun ini, dua kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Tahun ini, lebih dari 31.000 kasus demam berdarah yang tercatat.

“Ini adalah masalah yang serius,” kata Menteri Kesehatan Cesar Vásquez pekan lalu, sebelum keadaan darurat diumumkan.

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Nyamuk aedes aegypti.

Photo :
  • Pixabay

“Dan hal ini menjadi tidak terkendali," tambahnya, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 27 Februari 2024.

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Darurat kesehatan akan memungkinkan pemerintah negara tersebut untuk mentransfer dana lebih cepat ke daerah-daerah yang terkena dampak dan juga mengangkut dokter dan perawat.

Proyek ini akan mencakup 20 dari 24 provinsi di negara tersebut, termasuk wilayah di sekitar ibu kota Lima.

Epidemi demam berdarah tahun lalu juga membuat sistem kesehatan masyarakat Peru berada dalam tekanan ketika ribuan orang mencari perawatan di ruang gawat darurat.

Sebagai informasi, penyakit ini disebarkan oleh Aedys Egypti, nyamuk yang berkembang biak di kondisi panas dan lembab.

Meskipun sebagian besar kasus demam berdarah hanya menunjukkan gejala ringan, penyakit ini dapat menyebabkan sakit kepala parah, demam, dan nyeri otot.

Ilustrasi nyamuk.

Photo :
  • Pexels/icon0.com

Tahun lalu, epidemi demam berdarah di Peru menewaskan 18 orang, sementara dalam dua bulan pertama tahun ini 32 orang Peru meninggal karena virus tersebut.

Pada bulan Desember, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa epidemi demam berdarah di Peru pada tahun 2023 dikaitkan dengan hujan dan suhu panas yang membantu pertumbuhan populasi nyamuk, terutama di bagian utara negara itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya