Anggota Parlemen Inggris Dinonaktifkan dari Partainya Karena Menjelekkan Islam
- VIVA.co.id/Natania Longdong
London – Anggota Parlemen Inggris dari Partai Konservatif, Lee Anderson, ditangguhkan dari keanggotaan partainya karena pernyataannya yang kontroversi tentang Wali Kota London, Sadiq Khan, yang berujung pada tuduhan Islamofobia.
Menurut pernyataan dari kantor pejabat Partai Konservatif, Simon Hart, keanggotaan Anderson ditangguhkan karena pernyataan yang dia buat dan penolakannya untuk meminta maaf atas pernyataan itu.
Dalam sebuah wawancara, Anderson berkata tentang Walikota Khan, "Saya tidak berpikir kelompok Islamis telah mengambil alih negara kita, tapi saya pikir mereka telah mengambil alih (Sadiq) Khan dan London. Dia menyerahkan ibu kota kita kepada teman-temannya (kelompok Islam."
Wali Kota Khan, bereaksi terhadap pernyataan Anderson, dan menyatakan bahwa kata-kata seperti itu hanya memicu meningkatnya kebencian Islamofobia di negara tersebut, dan mengkritik Perdana Menteri Rishi Sunak karena tidak menanggapi komentar Anderson.
"Keheningan Sunak dan kabinet menutup mata terhadap rasisme ini. Hal ini menegaskan adanya hierarki dalam hal rasisme yang diyakini banyak orang di seluruh negeri," ujar Khan, dikutip dari ANews, Minggu, 25 Februari 2024.
Mengekspresikan ketidakpercayaannya atas kegagalan Sunak dan para menteri dalam mengecam pernyataan Anderson, Khan menuduh para pejabat Inggris justru terlibat dalam rasisme semacam ini.
"Situasi ini mengirimkan pesan yang memungkinkan mudahnya penggunaan retorika terhadap umat Islam dan tindakan kebencian serta kejahatan," ungkapnya.
Sementara itu, Dewan Muslim Inggris (MCB) juga menyambut baik keputusan untuk menangguhkan keanggotaan partai terhadap Anderson.
"Partai Konservatif mempunyai masalah Islamofobia. Mereka perlu mengakuinya sekarang," kata Dewan Muslim Inggris.
Sebagai informasi, Anderson mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Partai Konservatif pada bulan Januari, dengan alasan ketidaksetujuannya dengan rencana pengiriman migran gelap ke Rwanda.