10 Negara dengan Drone Perang Terbanyak di Dunia, Asia Menguasai
- alarabiya.net
VIVA – Kendaraan Udara Tak Berawak (Unmanned Aerial Vehicles, UAV) dan varian tempur mereka. Kendaraan Udara Tempur Tak Berawak (UCAV), adalah aset yang sangat penting bagi banyak angkatan bersenjata di seluruh dunia.
Kali ini, VIVA akan memberikan peringkat sepuluh negara teratas berdasarkan jumlah drone militer (UCAV) yang dilansir dari berbagai sumber. Berikut daftar lengkapnya:
Italia
Angkatan Udara Italia memiliki sebanyak 10 drone militer (UCAV) dalam inventarisnya. Armada UAV Italia mencakup MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper.
MQ-9 Reaper, buatan Amerika, telah aktif sejak tahun 2007. Drone tempur ini memiliki mesin turboprop yang memungkinkannya mencapai kecepatan hingga 260 knot dengan rentang sayap sekitar 20 meter. MQ-9 Reaper dapat dilengkapi dengan rudal Hellfire dan rudal berpemandu laser.
Irak
Irak memiliki total 14 drone militer dalam inventarisnya. Drone militer Irak termasuk Mohajer-3 dari Iran dan CH-4 Rainbow dari Tiongkok.
CH-4 Rainbow mulai beroperasi pada tahun 2014, ditenagai oleh mesin berdaya 1000 tenaga kuda yang memungkinkannya mencapai kecepatan maksimum 235 knot.
Rentang sayapnya adalah 14 meter, dan CH-4 Rainbow dapat dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, termasuk rudal AR-1 dan AR-2, rudal anti-tank, roket berpemandu, bom, dan amunisi presisi.
Israel
Angkatan Udara Israel memiliki total 15 drone militer dalam inventarisnya. Elbit Hermes 450 dan IAI Eitan adalah drone militer buatan Israel.
IAI Eitan telah aktif sejak tahun 2004. Drone militer ini menggunakan mesin turboprop, mencapai kecepatan maksimum 220 knot dengan rentang sayap 26 meter. IAI Eitan dapat dilengkapi dengan peluru kendali anti-tank Rafael Spike.
Mesir
Mesir memiliki 32 drone militer dalam inventarisnya. Armada drone militer Mesir termasuk CH-4 Rainbow dan Wing Loong buatan China.
Wing Loong, yang mulai beroperasi pada tahun 2011, ditenagai oleh mesin turboprop dan dapat mencapai kecepatan maksimum 150 knot. Drone ini dapat membawa bom dan rudal udara-ke-permukaan.
Iran
Republik Islam Iran memiliki total 83 drone militer dalam inventarisnya, termasuk seri Shahed, Kaman, dan Mohajer. Saegheh dan Shahed 129 adalah drone militer paling canggih di Iran.
Shahed 129, yang mulai beroperasi pada tahun 2013, menggunakan mesin pesawat dengan tenaga 100 tenaga kuda, mencapai kecepatan maksimum 81 knot, dan memiliki rentang sayap sekitar 16 meter. Drone ini dilengkapi dengan 4 amunisi berpemandu presisi.
Rusia
Angkatan Udara Rusia memiliki total 100 drone militer dalam inventarisnya, dengan drone Orion buatan Kronshtadt menjadi yang paling modern.
Orion-E, yang mulai beroperasi pada tahun 2020, mampu mencapai kecepatan hingga 119 knot dengan mesin turbo.
Rentang sayap Orion-E adalah 16 meter, dan drone ini dilengkapi dengan rudal anti-tank berpemandu laser.
Pakistan
Angkatan Udara Pakistan memiliki total 113 drone militer dalam inventarisnya. Drone Shahpar-2 dan Burraq adalah bagian dari armada drone militer Pakistan.
Shahpar-2, yang mulai beroperasi pada tahun 2021, menggunakan mesin konvensional tiga bilah yang memungkinkannya mencapai kecepatan hingga 120 knot.
Rentang sayapnya adalah 9,45 meter, dan Shahpar-2 dapat dilengkapi dengan rudal berpemandu laser Barq.
Tiongkok
Angkatan Udara Tiongkok memiliki total 151 drone militer dalam inventarisnya. Tiongkok memiliki berbagai drone militer termasuk Wing Loong dan Hongdu.
Wing Loong II, yang mulai beroperasi pada tahun 2017, ditenagai oleh mesin turboprop dan mencapai kecepatan maksimum 200 knot dengan rentang sayap sekitar 4,1 meter. Drone ini dilengkapi dengan berbagai bom dan rudal anti-tank.
Turki
Angkatan Udara Turki memiliki total 172 drone militer dalam inventarisnya. Drone militer populer Turki adalah Bayraktar TB-2, yang mulai beroperasi pada tahun 2014.
Bayraktar TB-2 menggunakan mesin pembakaran internal dan mencapai kecepatan maksimum 120 knot dengan rentang sayap sekitar 12 meter.
Drone ini membawa berbagai bom pintar berpemandu laser, rudal anti-tank, rudal berpemandu laser, dan mortir.
Amerika Serikat
Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki total 334 drone militer dalam inventarisnya. Seri drone MQ dari General Atomics membentuk armada drone militer Amerika.
MQ-1C Gray Eagle, yang mulai beroperasi pada tahun 2009, dapat mencapai kecepatan 167 knot dengan mesin berbahan bakar berat. Rentang sayapnya adalah 17 meter, dan pesawat ini dapat dilengkapi dengan rudal Hellfire atau Stinger.