Ribuan Petani di India Turun ke Jalan Bawa Buldoser, Protes UU Pertanian
- VIVA.co.id/Natania Longdong
New Delhi – Ribuan petani India mengendarai traktor untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju New Delhi, pada Rabu, 21 Februari 2024, setelah gagal mencapai kesepakatan dengan pemerintah mengenai tuntutan mereka terhadap harga hasil panen yang lebih tinggi.
Protes tersebut diharapkan dapat mengepung jalan raya menuju ibu kota yang telah berlangsung selama setahun. Mereka menekan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi agar membatalkan rencana reformasi pertaniannya yang dibuat pada tahun 2021.
Polisi telah menahan barisan petani sepanjang satu mil di atas mesin pertanian sejak pekan lalu di dekat desa kecil Shambhu, beberapa jam perjalanan ke utara dari tujuan mereka.
Para pengunjuk rasa kembali menolak pembubaran mereka dengan serangan gas air mata dan berjanji untuk menerobos blokade polisi yang menggunakan paku logam dan barikade beton yang didirikan untuk menghentikan aksi mereka.
"Kami menjamin Anda bahwa kami akan mendobrak hambatan tersebut,” kata petani Jagmohan Singh, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 22 Februari 2024.
“Setelah kami menerobosnya, kami akan berhenti di Delhi.”
Mengantisipasi upaya baru untuk melewati penghalang jalan, polisi menjatuhkan gas air mata di perkemahan protes pinggir jalan dari drone yang terbang di atasnya.
Para petani menanggapinya dengan membagikan kacamata dan mencoba menjatuhkan drone dengan menggunakan ketapel dan layang-layang.
Mereka juga membawa buldoser dan ekskavator ke lokasi protes, dengan tujuan menerobos barikade polisi pada saat yang tepat.
Polisi di negara bagian Haryana memperingatkan pemilik kendaraan agar tidak memberikan alat pengangkut tanah kepada para pengunjuk rasa, dengan mengatakan bahwa mereka akan bertanggung jawab secara pidana jika kendaraan tersebut melukai petugas.