Real Count KPU di LN 54,54%: Prabowo-Gibran Masih Teratas 46,99%, AMIN 35,04%

Tiga kontestan paslon Pilpres 2024 saat menghadiri debat kelima di JCC, Senayan,
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Penghitungan resmi atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilu 2024 di luar negeri sudah mencapai 54,54 persen. Pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sementara masih unggul dengan jumlah suara 178.909 suara atau 46,99 persen.

Jumlah itu berdasarkan data di situs KPU per Senin, 19 Februari 2024, pukul 13.00 WIB. Data itu sesuai progress 1.677 dari 3.075 tempat pemungutan suara (TPS) atau 54,54%.

Dalam data tersebut, pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN memperoleh 133.392 suara atau 35,04 persen.

Sementara itu, pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memperoleh suara terkecil 68.424 suara alias 17,97 persen.

Pidato Prabowo-Gibran Mengawal Suara Rakyat

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dari data itu, penghitungan resmi di sejumlah negara juga sudah 100 persen. Misalnya Abu Dhabi Uni Emirat Arab yang dimenangkan pasangan AMIN dengan 1.418 suara. Lalu, Prabowo-Gibran 1.076 suara, dan Ganjar-Mahfud 357 suara.

Lalu, contoh lain di Amman, Yordania yang juga sudah 100 persen. Pasangan AMIN menang dengan 530 suara, Prabowo-Gibran 376, dan Ganjar-Mahfud 45.

Kemudian ada juga yang sudah masuk 100 persen seperti di Athena Yunani dengan kemenangan Prabowo-Gibran 659 suara. Sementara, berbanding dengan Anies-Cak Imin (98 suara) dan Ganjar-Mahfud (233 suara).

Bawaslu RI Imbau Pengawasan Pilkada Harus Santun dan Riang Gembira

Selain itu, Prabowo-Gibran sementara unggul di Baku Azerbaijan, Beijing Tiongkok, Budapest Hongaria, Bangkok Thailand, dan Lima Peru.

Pakar Hukum Soroti Calon Kepala Daerah Sudah Dua Periode Maju di Pilkada 2024
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024