Resesi Seks di Jepang Kian Memuncak, Banyak Pasangan Enggan Lakukan Hubungan Intim
- ist
VIVA – Saat ini, negara sakura Jepang dinobatkan sebagai negara yang memiliki tingkat kelahiran yang rendah. Faktor tersebut karena banyaknya pasangan yang tidak memiliki keinginan untuk melakukan hubungan intim, hal ini menjadikan Jepang disebut negara resesi seks.
Menurut penelitian terbaru, sekitar 2.728 atau 68,2% pasangan suami istri di Jepang tidak pernah melakukan hubungan seksual. Meskipun demikian, sebagian besar pasangan suami istri masih menjalani kehidupan rumah tangga yang baik dan tentram.
Dilansir dari Nippon, perusahaan Raison d'Etre di Shinjuku melakukan survei untuk mengetahui bagaimana tingkat hubungan intim pasangan suami istri di Jepang pada kehidupan mereka.
Hasilnya, survei ini melibatkan 4.000 laki-laki dan perempuan dengan beragam usia. Survey tersebut menunjukkan rata-rata umur pasangan berusia dua puluhan, tiga puluhan, empat puluhan, hingga lima puluhan yang sudah menikah.
Hasilnya terdapat 43,9 persen atau sekitar 1.756 orang mengatakan mereka tidak pernah berhubungan intim dalam pernikahan mereka. Sementara itu 24,3 persen atau sekitar 972 orang mengatakan mereka sudah jarang berhubungan intim kembali.
Angka tersebut menunjukkan bahwa 2.728 pasutri atau 68,2% dari pasutri Jepang, tidak pernah melakukan hubungan seksual sama sekali meskipun telah menikah.
Sementara pasangan suami istri yang berumur tiga puluhan merupakan kelompok usia kedua terbanyak yang jarang bahkan tidak melakukan hubungan intim.
Sementara itu, studi yang dilakukan oleh Asosiasi Keluarga Berencana Jepang (JPFA) menjelaskan mengapa pasutri jarang berhubungan seksual.
Hasilnya, pada tahun 2004 telah ditemukan bahwa 22,3 % perempuan di Jepang tidak lagi mau melakukan hubungan seksual karena hal tersebut dianggap mengganggu dan tidak diperlukan lagi.
Selain itu, mereka menemukan bahwa lebih dari 20% perempuan tidak ingin melakukan hubungan seksual setelah melahirkan anak.
Menurut survei terdapat 17,4 % orang mengatakan bahwa mereka sudah cukup kerja keras dan terlalu lelah karena bekerja sehingga tak lagi memiliki keinginan untuk melakukan hubungan intim dan 8,2 % orang mengatakan bahwa mereka tidak lagi menganggap suami mereka sebagai pasangan seksual melainkan keluarga.