Dubes Inggris Kunjungi Prabowo, Sampaikan Surat Ucapan Selamat Dari PM Rishi Sunak
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Dominic Jermey berkunjung ke rumah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, pada Jumat, 16 Februari 2024.
Dalam kunjungannya, Jermey membawa surat ucapan selamat dari Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak atas kemenangan Prabowo dalam hasil hitungan cepat dan real count Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).
Melalui media sosial X, Jermey berterima kasih atas kebaikan Prabowo yang telah menerimanya. Pertemuan itu menjadi momentum membicarakan hubungan kedua negara.
"Terima kasih Bapak Prabowo atas keramahtamahannya, kemarin. Senang rasanya mendiskusikan semua hal yang ada didepan dan hal-hal besar yang dapat dicapai bersama oleh negara kita," tulisnya.
Tentu, Jermey merasa terhormat bisa dijamu oleh Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Republik Indonesia periode 2019-2024 era Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu.
Dubes Inggris dan Prabowo (Doc: X)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
"Saya merasa terhormat untuk menyampaikan surat ucapan selamat dari Rishi Sunak (PM Inggris) atas keberhasilan Anda di Pemilu 2024," lanjutnya.
Selain itu, Jermey juga mengunggah foto keakraban dalam pertemuan tersebut. Ada empat foto yang diunggah, salah satunya Jermey dalam posisi berdiri dan Prabowo duduk di kursi hijau.
Sebelumnya, Prabowo juga mendapat ucapan selamat dari Presiden Rusia Vladimir, pada Jumat, 16 Februari 2024.
"Yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, terimalah ucapan selamat saya yang setulus-tulusnya atas kemenangan meyakinkan anda dalam pemilihan presiden," kata Putin, dikutip dari media pemerintah Rusia TASS, Sabtu, 17 Februari 2024.
Putin mengatakan hubungan Indonesia-Rusia berlandaskan saling menghormati. Tak hanya itu, presiden Rusia juga menyinggung kerja sama kedua negara yang berhasil berkembang di berbagai bidang.
Partisipasi Pilkada 2024 Lebih Rendah Dibandingkan Pilpres dan Pileg
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di beberapa wilayah, termasuk DKI Jakarta, memiliki tingkat partisipasi pemilih yang lebih rendah dibanding Pilpres dan Pileg.
