Geger, Racun Ular Jadi Bahan Selundupan untuk Keperluan Hal Ini
- pixabay
India – Racun ular ilegal disita baru-baru ini di perbatasan India dengan Bangladesh, menggarisbawahi apa yang dikatakan oleh pihak berwenang sebagai tren yang berkembang dalam penyelundupan komoditas berbahaya ini ke Cina untuk digunakan dalam obat-obatan tradisional.
Namun, para ahli racun telah menyuarakan keraguan tentang beberapa klaim - terutama seputar penggunaan zat ini sebagai obat yang seharusnya digunakan sebagai obat tradisional.
Dilansir dari South China Morning Post, Jumat, 16 Februari 2024, petugas Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) menangkap seorang pria di negara bagian Benggala Barat, India timur, pada hari Kamis setelah menemukan sekitar 2 kg bisa ular, senilai sekitar 120 juta rupee India atau setara dengan Rp22,6 Miliar dari rumahnya di distrik Dinajpur Selatan.
Mereka telah bertindak berdasarkan informasi tentang seorang pria lokal yang "menyembunyikan sebotol bisa ular,"Â kata Surjeet Singh Guleria, inspektur jenderal operasi di Komando Timur BSF, mengatakan kepada Week in Asia, menambahkan bahwa zat tersebut telah dikirim untuk tes forensik dan akan ditunjukkan di pengadilan sebagai barang bukti.
Para penjahat semakin memanfaatkan perbatasan Indo-Bangladesh yang "keropos" untuk menyelundupkan racun dalam berbagai bentuk - termasuk cairan, bubuk, dan gelatin - ke Tiongkok, kata Guleria. Menurut data BSF, lebih dari 17,7 kg bisa ular senilai 1,65 miliar rupee India ditemukan dari wilayah perbatasan antara tahun 2017 dan tahun lalu.
Ketika disita, zat tersebut dalam beberapa kasus sering ditemukan dalam stoples kristal yang membawa label "Made in France", yang membuat para pejabat BSF menduga bahwa zat tersebut mungkin berasal dari Eropa.
Dalam satu contoh dari tahun 2022, sebuah stoples ditemukan dengan label yang menyatakan "Cobra SP, Naga Merah, Made in France Code No: 6097" yang ditulis di atas lempengan logam kuning.
Namun, meskipun mungkin lebih mudah untuk menyelundupkan bisa ular kobra dibandingkan dengan barang lainnya, kecil kemungkinan para penyelundup mengimpornya dari Prancis, demikian menurut Nathan Dunstan, manajer umum di Venom Supplies di Australia, yang melakukan penelitian tentang bisa ular kobra serta memproduksi antibodi bisa dan antibisa ular kobra.
"Kobra ditemukan di seluruh wilayah India-Bangladesh-Cina dan menurut saya, kemungkinan besar bisa ular tersebut berasal dari wilayah ini," katanya.
Di Cina, bisa ular digunakan untuk memproduksi beberapa obat tradisional, tetapi Dunstan mengatakan bahwa produksi dalam negeri kemungkinan besar akan mencukupi untuk memenuhi permintaan.