Arab Saudi Larang Jemaah Membawa Barang-Barang Ini Saat Umrah
- SPA
Arab Saudi – Otoritas Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, telah mengeluarkan aturan baru untuk memasuki tanah suci. Aturan baru tersebut adalah melarang jemaah untuk membawa tas besar dan makanan tertentu ke dalam.
Dilansir pada Gulf News pada Selasa, 13 Februari 2024, tujuan dari aturan baru ini adalah untuk memastikan bahwa jemaah umrah aman dan nyaman saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah dan sa'i antara Safa dan Marwa.
Dalam wawancaranya, Pengawas Departemen Gerbang Masjidil Haram Saif Al Salami menyatakan bahwa jemaah dilarang membawa makanan, tas travel, dan kantong air ke dalam masjid. Larangan ini juga mencakup barang apa pun yang dapat mengganggu ibadah jemaah lainnya.
Larangan ini hanya berlaku untuk tas travel berukuran besar. Barang ini dilarang oleh pihak masjid karena ukurannya yang besar dapat mengancam keselamatan jemaah di area ramai. Untuk membantu semua jemaah menjalani ibadah umrah yang aman dan lancar, langkah ini disebutkan menjadi bagian dari inisiatif.
Barang-barang lainnya yang dilarang memasuki Masjidil Haram yakni minuman yang tidak termasuk kopi, kurma, alat tajam atau cairan yang mudah terbakar, tas ataupun koper berukuran besar dan kereta bayi.
Tujuan pembatasan ini adalah untuk meningkatkan jumlah jemaah yang melewati Masjidil Haram, terutama selama waktu tertinggi ibadah.
Umat Islam beribadah haji dan umrah di Masjidil Haram. Ka'bah adalah kiblat umat Islam di seluruh dunia, dan jemaah melakukan tawaf di sekitarnya.
Arab Saudi menargetkan 10 juta jemaah umrah dari luar negeri pada musim 1445 H. Sejumlah fasilitas telah dibangun untuk membantu pendaftaran dan transportasi jemaah.
Sementara itu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengundang 1.000 orang dari berbagai negara untuk umroh gratis pada tahun 2024. Undangan ini ditujukan kepada para tokoh Islam, cendekiawan, syeikh, tokoh penting di dunia Islam, dan profesor universitas.
Jemaah undangan Raja Salman melakukan umrah dalam dua kloter, yang pertama pada awal Januari 2024 dan yang kedua pada awal Februari 2024, dilansir dari kantor berita Saudi, SPA.