Presiden Hungaria Katalin Novak Mundur Gara-gara Beri Grasi Predator Anak
- Daily Hungaria
Hungaria – Presiden Hungaria, Katalin Novak, telah mengundurkan diri secara langsung di televisi. Hal tersebut, terjadi atas keputusannya untuk mengampuni seorang pria yang dihukum karena menutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak, dilansir dari Mint, Senin, 12 Februari 2024.
Pekan lalu, terungkap bahwa Presiden Novak, telah memberikan grasi kepada seorang pria yang dipenjara. Memaksa anak-anak untuk mencabut klaim pelecehan seksual, terhadap direktur panti asuhan milik negara.
Protes yang menyerukan agar dia mundur, semakin meningkat di Hungaria. Novak meminta maaf dan mengatakan dia melakukan kesalahan dalam memberikan pengampunan.
Judit Varga, mantan menteri kehakiman yang menyetujui pengampunan tersebut, juga telah mengundurkan diri dari peran barunya dalam memimpin kampanye pemilu Eropa untuk partai Fidesz yang dipimpin oleh Perdana Menteri Viktor Orban.
Skandal yang menyebabkan pengunduran diri, terjadi setelah nama 25 orang yang diampuni oleh Novak pada bulan April tahun lalu, sebagai bagian dari kunjungan Paus Fransiskus ke Hungaria, dipublikasikan oleh media Hungaria minggu lalu.
Dalam daftar terpidana, wakil direktur panti asuhan dekat Budapest, yang telah dipenjara selama tiga tahun setelah memaksa anak-anak untuk mencabut klaim pelecehan terhadap direktur panti tersebut.
Direktur tersebut sendiri, telah dipenjara selama delapan tahun karena menganiaya anak-anak di fasilitas yang dikelola pemerintah.
Partai-partai oposisi dan pengunjuk rasa di Hungaria telah menuntut pengunduran dirinya. Namun, keputusan Novak untuk melakukan hal tersebut sangat mendadak dan tidak terduga.
Sebagai informasi lebih lanjut, Novak adalah tokoh populer di Fidesz dan politisi perempuan yang langka di negara yang didominasi laki-laki. Dia adalah sekutu utama Orban dari Hungaria dan sebelumnya bekerja sebagai menteri keluarga.
Pada tahun 2022, menjadi wanita pertama yang memegang peran seremonial sebagai presiden Hungaria.
Kasus ini telah menimbulkan skandal politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di pemerintahan nasionalis Hungaria yang sudah lama menjabat.
Secara khusus, hal ini menimbulkan rasa malu yang mendalam bagi Fidesz, yang telah menjadikan nilai-nilai keluarga tradisional sebagai landasan kebijakan sosialnya.
Berbicara dalam pidato langsung di televisi, Novak mengatakan dia memberikan pengampunan tersebut dengan keyakinan bahwa terpidana tidak mengeksploitasi kerentanan anak-anak yang berada di bawah pengawasannya.