Pakistan Tetap Lanjutkan Pemilu Meski Dibayang-bayangi Ledakan Bom
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Pakistan – Negara Pakistan pada hari Kamis, 8 Februari 2024, secara resmi menggelar pemilu untuk memilih parlemen baru di negaranya.
Namun, tak seperti di Indonesia atau negara lainnya yang memiliki asas 'Pemilu Damai', pemilu di Pakistan diwarnai dengan serangkaian serangan ledakan bom yang terjadi di beberapa provinsi besar di negara itu.
Bom menghancurkan dua kantor politik yang berbeda di Pakistan barat daya pada hari Rabu, yang menewaskan sedikitnya 30 orang, kata para pejabat, sehari sebelum negara itu bersiap untuk memilih parlemen baru, melansir Al Jazeera, Jumat, 9 Februari 2024.
Serangan di Provinsi Baluchistan, yang merupakan rumah bagi pemberontakan tingkat rendah dan berbagai kelompok militan, telah menimbulkan kekhawatiran menjelang pemungutan suara di negara sekutu Barat tersebut, di mana banyak pemilih sudah kecewa dengan perselisihan politik dan krisis ekonomi yang tampaknya tidak dapat diselesaikan.
Kekerasan menjelang pemilu dan pada hari-H pemungutan suara biasa terjadi di Pakistan, yang sedang berjuang mengendalikan militansi. Puluhan ribu polisi dan pasukan paramiliter telah dikerahkan di seluruh negeri menyusul meningkatnya serangan baru-baru ini, khususnya di Baluchistan.
Beberapa jam kemudian, cabang kelompok Islamic State (ISIS) di Pakistan mengklaim serangan kedua pada hari Rabu.
Selain itu, setidaknya 18 orang tewas dalam serangan pertama di kantor pemilihan kandidat independen Asfandyar Khan di distrik Pashin, kata Jumadad Mandokhel, seorang pejabat pemerintah.
Tak lama setelah itu, pemboman lain menewaskan sedikitnya 12 orang di kantor partai Jamiat Ulema Islam di Qilla Saifullah, sekitar 130 kilometer jauhnya dari tempat kejadian terakhir, menurut Jan Achakzai, juru bicara pemerintah provinsi.
Dia mengatakan pemilu tidak akan ditunda meski terjadi pemboman. Serangan tersebut, yang menyebabkan lebih dari dua lusin orang terluka, menuai kecaman dari hampir semua partai politik.
Tak hanya bom, aksi saling tembak juga terjadi di beberapa titik. Diketahui, seorang petugas polisi tewas pada hari Kamis ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah kendaraan patroli di wilayah barat laut Tank, kata laporan media lokal.
Untuk mengantisipasi kekerasan berlanjut, pemerintah Pakistan juga telah menghentikan layanan telepon seluler secara nasional di negaranya di hari pemilu.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri pada hari Kamis mengatakan "nyawa berharga telah hilang dalam serangan bersenjata baru-baru ini dan langkah-langkah keamanan sangat penting untuk menjaga situasi hukum dan ketertiban dan untuk menghadapi potensi ancaman," tulis mereka.