Meningkat Signifikan, Ini Jumlah Besaran Warga Sipil Palestina yang Tewas

Kondisi Warga Palestina (Doc: Anadolu Ajansi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza – Kementerian Kesehatan, yang dikelola oleh Hamas, telah melaporkan bahwa jumlah korban tewas saat ini dari warga sipil Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 27.708 orang.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

DIlansir dari Antara, Jumat, 9 Februaro 2024, dalam sebuah pernyataan persmnya, kementerian tersebut menyatakan bahwa sekitar 67.147 warga Palestina telah terluka di daerah kantung pesisir sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023.

Pasukan Israel telah menewaskan 123 warga sipil Palestina dan melukai 169 lainnya dalam 24 jam terakhir. Kementerian tersebut menyebutkan bahwa beberapa korban lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan akibat pengeboman berskala besar dan kurangnya personil pertahanan sipil dan kendaraan ambulans.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

VIVA Militer: Tentara Israel menyamar jadi Muslim, geruduk rumah sakit

Photo :
  • Instagram/@eye.on.palestine

Menurut laporan kantor berita WAFA Palestina, sebanyak 12 warga Palestina meninggal akibat pengeboman Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan sejak Selasa, Februari 2024 malam lalu.

Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan, Gerakan Cinta dan Peluk Palestina Digaungkan

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB juga memperingatkan Israel agar tidak memperluas operasi militer ke Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Pernyataan OCHA PBB tersebut disampaikan pada Rabu, 7 Februari 2024.

OCHA mengatakan bahwa setiap langkah Israel untuk memperluas invasi di Jalur Gaza yang mencakup Kota Rafah di wilayah selatan yang padat penduduk berpotensi memicu kejahatan perang yang harus dicegah dengan segala cara.

Ilustrasi boikot.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024