Bikin Anak SMP Hingga SMA Kecanduan, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai

Rokok elektrik atau vape.
Sumber :
  • pixabay/LindsayFox

London – Inggris baru-baru ini berencana untuk melarang penjualan vape sekali pakai, sebagai salah satu upaya terbaru negara itu untuk membatasi akses terhadap rokok elektrik di kalangan anak-anak. Di Amerika Serikat (AS), sistem pengiriman nikotin elektronik telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama bertahun-tahun sejak diperkenalkan ke pasar pada tahun 2007.

Menlu AS Sebut Israel Tidak Perlu Menduduki Wilayah Gaza Selamanya

Penjualan rokok elektrik bulanan di negara tersebut juga meningkat dari 15,5 juta batang pada tahun 2020 menjadi 22,7 juta batang pada tahun 2022, menurut penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Vape atau rokok elektrik.

Photo :
  • Shamieh Law
Pod, Disposable Pods dan Cartridge, Apa Sih Bedanya?

Melansir dari US News, Rabu, 7 Februari 2024, mereka mengatakan bahwa vape merupakan produk tembakau yang paling umum digunakan oleh kaum muda.

Meskipun para pendukungnya berpendapat bahwa rokok elektrik dapat membantu pengguna rokok tradisional yang lebih berbahaya untuk menghentikan kebiasaan tersebut, para kritikus mengatakan bahwa kemasan dari perangkat tersebut, yang memiliki rasa buah dan permen, telah menyasar anak-anak, yang dapat menjadi kecanduan nikotin dan rokok elektrik.

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

Fenomena vape juga menempatkan diri mereka pada risiko menghirup bahan berbahaya lainnya dengan menggunakan perangkat tersebut.

Peneliti CDC tahun lalu menerbitkan penelitian yang menunjukkan sekitar 7,7 persen siswa sekolah menengah dan atas (SMP-SMA), atau sekitar 2 juta secara total, adalah pengguna rokok elektrik pada tahun 2023.

Lebih dari 60 persen remaja pengguna rokok elektrik menggunakan vape sekali pakai, dengan merek populer termasuk Elf Bar dan Esco Bar.

Di Inggris, dimana para pejabat juga berharap untuk menghentikan penjualan vape isi ulang dengan rasa dan kemasan yang ramah anak, 9 persen anak usia 11 hingga 15 tahun dilaporkan menggunakan vape.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatur rokok elektrik di Amerika Serikat, dan mengesahkan produk berdasarkan kasus per kasus yang melibatkan penilaian risiko penggunaannya oleh generasi muda.

Sejauh ini, FDA hanya menyetujui 23 produk dan perangkat rokok elektrik, yang secara efektif menjadikan produk tidak resmi tersebut menjadi ilegal dan produsen serta pengecer harus tunduk pada penegakan hukum.

Vape atau rokok elektrik.

Photo :
  • Unicare Clinic

Namun, penegakan hukum tersebut terbukti menantang, berdasarkan data dari perusahaan analitik Circana, The Associated Press melaporkan pada akhir tahun lalu bahwa lebih dari 11.500 produk vaping unik dijual di toko-toko di AS, naik dari 9.000 produk pada bulan Juni.

Secara global, sebanyak 121 negara atau wilayah mengatur sistem pengiriman nikotin elektronik, berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2023.

Hal ini mencakup 33 negara yang telah melarang penjualannya, dan 87 negara telah menerapkan peraturan seperti pembatasan usia dalam penjualan, larangan iklan, dan larangan vaping di area umum dalam ruangan.

Berikut daftar beberapa begara Yang Melarang Penjualan Vape/Rokok Elektronik. Argentina, Brazil, Brunei Darussalam, Cabo Verde, Kamboja, Korea Utara, Etiopia, Gambia, India, Iran, Irak, Yordania, Laos, Malaysia, Mauritius, Meksiko, Nikaragua, Norway, Oman, Panama, Qatar, Singapura, Srilanka, Suriname, Suriah, Thailand, Timor-Leste, Turki, Turkmenistan, Uganda, Uruguay, Vanuatu, Venezuela.

Sementara itu, larangan di Meksiko dilaporkan dianggap inkonstitusional namun tampaknya masih berlaku secara luas.

Menurut laporan tersebut, 74 negara dengan total populasi lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki peraturan terkait sistem pengiriman nikotin elektronik, dengan 40 persen negara berpendapatan menengah dan 79 persen negara berpendapatan rendah tidak mengambil tindakan regulasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya