Dubes Israel untuk Rusia Dipanggil Usai Tuding Moskow Bela Hamas

Dubes Rusia Untuk Israel
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Moskow – Kementerian luar negeri Rusia akan memanggil duta besar Israel Simona Halperin atas komentarnya yang tidak dapat diterima, yang ia sampaikan dalam sebuah wawancara.

Rusia Sebut Semua Pihak yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Kirilov di Moskow Akan Dihukum

Halperin, menurut kementerian, salah mengartikan sikap kebijakan luar negeri Rusia dalam wawancaranya dengan harian Kommersant Rusia, yang diterbitkan pada hari Minggu, 4 Februari 2024.

Kementerian menggambarkan komentarnya sebagai kegagalan dalam penempatan diplomatiknya, yang dimulai pada bulan Desember lalu.

China Tegas Desak Israel Stop Ekspansi di Dataran Tinggi Golan Milik Suriah

VIVA Militer: Bendera Israel

Photo :
  • Moderate Rebels

Dalam wawancara tersebut, Halperin mengkritik Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov karena meremehkan pentingnya Holocaust, dan menyatakan bahwa Israel memiliki monumen perjuangan Tentara Merah melawan Nazisme, dan acara-acara penting diadakan di Rusia oleh pemerintah Moskow dan komunitas Yahudi bersama-sama.

Serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Dilaporkan "Gila-gilaan" dan "Sangat Mengerikan"

“Ya, banyak negara menderita kerugian besar,” kata Halperin kepada Kommersant.

"Rakyat Rusia membayar jutaan nyawa untuk mengalahkan Nazisme. Hal ini hanya dialami oleh orang-orang Yahudi. Saya tanpa lelah akan mengulangi hal ini," tambahnya, dikutip The Jerusalem Post, Selasa, 6 Februari 2024.

Halperin juga menegaskan kembali, ketika diminta, dukungan Israel terhadap Ukraina melawan invasi Rusia.

“Israel telah mendukung dan akan terus mendukung prinsip integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai permasalahan Israel terhadap kebijakan Rusia di Timur Tengah, Halperin mengutip keengganan Moskow untuk mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan mengatakan bahwa meski waktu berlalu, Rusia belum secara terbuka mengutuk serangan Hamas.

"Dan menyebutnya sebagai serangan teroris."

Halperin juga mencatat bahwa meskipun Ikhwanul Muslimin terdaftar sebagai organisasi teroris di Rusia, Hamas, yang merupakan cabang dari Ikhwanul Muslimin, tidak terdaftar, dan Moskow juga tidak mengutuk Hizbullah atau Houthi dalam aktivitas anti-Israel mereka sejak bulan Oktober.

"Kami tidak mendengar satu kata pun kecaman di Dewan Keamanan PBB,” ucap duta besar.

Bendera Rusia.

Photo :
  • ANTARA FOTO

“Sebaliknya, mereka menyatakan solidaritas dengan Republik Afrika Selatan, yang mengajukan tuntutan hukum yang tidak masuk akal terhadap Israel.”

"Saya tidak bisa menyembunyikan bahwa ada perbedaan pendapat di antara kita mengenai sejumlah masalah. Misalnya, posisi Rusia di PBB sama sekali tidak dapat diterima oleh Israel," ujarnya.

“Tapi saya sangat percaya pada dialog yang terbuka dan langsung. Terlebih lagi, ada isu-isu yang tidak kontroversial, dan kita bisa bekerja sama untuk mengatasinya. Misalnya, ada upaya bersama untuk membebaskan semua sandera yang masih ada di tangan Hamas."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya