AS Akhirnya Diskusi dengan Arab Saudi bahas Konflik Israel yang Tidak Kunjung Usai
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Riyadh – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), di Riyadh, pada Senin, 5 Februari 2024, di awal turnya di Timur Tengah. Pertemuan keduanya berdiskusi mengenai kondisi di Jalur Gaza, yang masih menjadi titik didih perang Israel dan Hamas.
Mereka berharap kunjungan Blinken ke wilayah tersebut pada akhirnya akan menghasilkan gencatan senjata, untuk mencegah ancaman serangan baru Israel terhadap tempat warga Palestina.
Pertemuan Blinken dengan pemimpin Saudi itu berlangsung sekitar dua jam. Blinken tidak menanggapi pertanyaan yang diteriakkan dari wartawan tentang bagaimana kelanjutannya saat dia kembali ke hotelnya, namun malah melambaikan tangan saat dia lewat.
“Menteri (Blinken) menggarisbawahi pentingnya mengatasi kebutuhan kemanusiaan di Gaza dan mencegah penyebaran konflik lebih lanjut,” kata Departemen Luar Negeri AS setelah pertemuan tersebut, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 6 Februari 2024.
Dalam turnya, Blinken juga akan mengunjungi Mesir, Qatar, Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel pada minggu ini, dan mendorong untuk memajukan pembicaraan gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang dimediasi Mesir dan Qatar.
Perjalanannya ke Timur Tengah, yang kelima sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel, pada 7 Oktober, terjadi pada periode yang oleh para pejabat senior AS digambarkan sebagai salah satu periode paling berbahaya bagi kawasan ini dalam beberapa dekade.
Konflik ini juga meningkat ketika kelompok-kelompok yang didukung Iran memasuki medan pertempuran dan menembaki pasukan AS di Irak dan Suriah, sementara kelompok Houthi Yaman menyerang rute pelayaran di Laut Merah.
AS juga telah melakukan serangan balasan terhadap milisi yang didukung Iran di Suriah, Irak dan Yaman, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu di Yordania, yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai puluhan lainnya.
Blinken tetap akan mencoba untuk memperkuat pesan bahwa pemerintahan Biden tidak bermaksud berperang dengan Iran atau ingin konflik menyebar lebih jauh, meskipun ada seruan dari beberapa oposisi Partai Republik di Kongres AS, yang menganjurkan serangan untuk Iran. Pentagon juga mengatakan pihaknya tidak yakin Teheran juga menginginkan perang.
Iran sejauh ini menghindari perang langsung apa pun dalam konflik tersebut, meskipun Iran mendukung kelompok-kelompok milisi itu.
Prioritas utamanya adalah bagi Blinken untuk menyampaikan pesan langsung ke negara-negara di kawasan bahwa Amerika Serikat (AS), tidak ingin konflik meningkat dan tidak akan memperburuk konflik.
“Penting untuk hadir dan mengatakannya secara langsung.”
Sementara itu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada hari Minggu, 4 Februari 2024, menolak untuk menjelaskan apakah Amerika Serikat akan menyerang situs-situs di Iran.
Dia hanya mengatakan Washington tidak melihat adanya perang yang lebih luas, namun akan terus merespons jika diserang.