Ini Paspor Paling Langka di Dunia, Hanya Dimiliki oleh 500 Orang
- CNN International
VIVA Dunia – Sudah menjadi rahasia umum bahwa paspor tertentu mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan paspor negara lainnya di dunia. Ambil saja contoh paspor Jepang yang terkenal sebagai salah satu alat masuk global paling kuat di dunia. Pemegang paspor Jepang dapat melakukan perjalanan ke 194 negara di seluruh dunia tanpa memerlukan visa.
Meskipun bisa bepergian ke berbagai negara merupakan suatu hal yang mengesankan, hal yang mungkin lebih luar biasa lagi adalah menjadi anggota paspor paling eksklusif di dunia, yaitu milik negara Sovereign Military Order of Malta atau Ordo Militer Berdaulat Malta.
Ordo Militer Berdaulat Malta, juga dikenal sebagai Ksatria Malta adalah negara berdaulat, dengan status pengamat PBB dan konstitusinya, namun tanpa memiliki sebidang tanah sedikit pun. Negara itu bahkan menerbitkan pelat nomor mobil, tanpa ada jalan untuk dilalui, beserta stempel, mata uang, dan paspornya, melansir NDTV, Selasa, 6 Februari 2024.
Ordo Malta mengeluarkan paspor pertama pada tahun 1300-an, ketika para diplomatnya berkelana ke negara-negara asing dengan membawa dokumen yang memverifikasi status mereka sebagai duta besar. Pasca Perang Dunia II, paspor diplomatik berevolusi untuk menggabungkan fitur-fitur yang terdapat pada paspor dari berbagai negara.
Saat ini, hanya ada sekitar 500 paspor diplomatik yang beredar, menjadikannya paspor paling langka di dunia.
Paspor merah Ordo, yang diyakini diambil untuk melambangkan darah Kristus, secara eksklusif ditujukan untuk anggota Dewan Kedaulatan dan pemimpin misi diplomatik, beserta keluarga mereka. Di dalamnya terdapat tulisan emas yang menunjukkan nama organisasi dalam bahasa Prancis, "Ordre Souverain Militaire de Malte," disertai lambang negara tersebut.
“Ordo tersebut memberikan paspor kepada anggota pemerintahan mereka selama masa mandat mereka,” kata de Petri Testaferrata.
Paspor Grand Master berlaku paling lama, yaitu satu dekade, karena mereka dipilih untuk dua periode dan diharuskan pensiun pada usia 85 tahun. Sebaliknya, paspor lain tetap berlaku selama empat tahun dan digunakan secara eksklusif untuk misi diplomatik. Paspor ini terdiri dari 44 halaman, dengan tanda air salib Malta, tanpa hiasan tambahan seperti gambar atau kutipan.
Menurut pernyataan De Petri Testaferrata, paspor diplomatik diakui oleh dua pertiga anggota Schengen, dan Ordo tersebut bekerja sama erat dengan beberapa negara, termasuk Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal yang terjadi.
“Kami menyediakan pasokan medis dan kemanusiaan secara cepat kepada para korban konflik atau bencana alam. Kami menjalankan rumah sakit, unit ambulans, pusat kesehatan, panti jompo dan orang cacat, dapur umum dan pos pertolongan pertama,” jelas de Petri Testaferrata.
Saat ini, Sovereign Order of Malta aktif di 120 negara, dan membantu merawat orang-orang yang membutuhkan melalui pekerjaan medis, sosial, dan kemanusiaan.