10 Polisi Tewas Usai Teroris Militan Serang Kantor Polisi
- www.aljazeera.com
VIVA Dunia – Militan bersenjatakan roket, senjata dan granat menyerang sebuah kantor polisi di bekas markas Taliban Pakistan di barat laut negara itu sebelum fajar pada hari Senin, 5 Februari 2024, menewaskan 10 petugas sebelum melarikan diri, kata pihak berwenang. Serangan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara di Pakistan dalam pemilihan umum (pemilu) yang akan segera berlangsung.
“Lebih dari 30 teroris melancarkan serangan dari tiga arah. Terjadi baku tembak selama lebih dari dua setengah jam,” kata kepala polisi provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Akhtar Hayat Gandapur, melansir ABC News.
Enam petugas juga terluka dalam serangan paling mematikan tahun ini di Dera Ismail Khan, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan. Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab.
Wilayah perbatasan Khyber Pakhtunkhwa selama bertahun-tahun telah menjadi tempat Taliban Pakistan, ISIS, dan kelompok lain menyerang sasaran pemerintah dan keamanan, serta menargetkan warga sipil.
Gandapur mengatakan bahwa para penyerang sempat menguasai kantor polisi selama penyerangan pada Senin dini hari tadi.
Komisi pemilu Pakistan pekan lalu mengatakan pemilu akan berjalan sesuai rencana pada Kamis, 8 Februari, setelah mengadakan pertemuan mendesak dengan pejabat keamanan menyusul serentetan kekerasan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan. Ribuan personel keamanan akan dikerahkan di seluruh negeri untuk memberikan keamanan kepada pemilih.
Kekerasan terbaru terjadi dua bulan setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan kendaraan berisi bahan peledak di luar kantor polisi di distrik yang sama pada bulan Desember, menewaskan sedikitnya 23 tentara dan melukai 32 lainnya.
Serangan itu diklaim oleh kelompok militan yang baru dibentuk, Tehreek-e-Jihad Pakistan, yang diyakini merupakan cabang dari Taliban Pakistan. Setelah serangan 5 Desember di Dera Ismail Khan, tentara membunuh 27 gerilyawan dalam berbagai operasi, menurut pejabat militer dan polisi setempat.