Tidak Terima Kapalnya Dituduh Mata-mata, Iran Beri Peringatan Keras Terhadap AS

Kapal Kargo Iran MV Saviz (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Teheran – Para pejabat Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS), pada Minggu, 4 Februari 2024, karena ingin menargetkan dua kapal kargo milik Iran di Timur Tengah, yang dicurigai sebagai kapal mata-mata.

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

Peringatan itu dikeluarkan setelah pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang berlokasi di Yaman.

AS dan Inggris Gempur Yaman

Photo :
  • VIVAcoid
Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Associated Press melaporkan bahwa pernyataan dari Iran merujuk pada kapal Behshad dan Saviz, yang keduanya merupakan kapal kargo komersial terdaftar pada sebuah perusahaan yang berbasis di Teheran, yang dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS, dan disebut sebagai kedok untuk Jalur Pelayaran Republik Islam Iran yang dikelola negara. 

Pernyataan tersebut juga tampaknya menunjukkan meningkatnya kegelisahan Teheran terhadap serangan AS di Irak, Suriah dan Yaman, yang menargetkan milisi yang didukung oleh Republik Islam.

AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Serangan yang diperintahkan Presiden Joe Biden merupakan respons atas terbunuhnya tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya di Yordania.

Serangan terhadap pasukan dan fasilitas AS di Timur Tengah juga meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza meningkat pasca insiden 7 Oktober 2023.

AS terus mengklaim bahwa mereka tidak menginginkan perang di Timur Tengah dan hadir untuk memastikan perang antara Hamas dan Israel tidak menyebar ke seluruh kawasan.

Namun, mereka justru melancarkan lebih dari puluhan serangan di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada Sabtu, 3 Februari 2024, dan menargetkan 13 lokasi dengan fasilitas penyimpanan, sistem rudal, peluncur, sistem pertahanan udara dan radar yang terkubur, menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Setelah serangan tersebut, Houthi tidak memberikan penilaian mengenai kerusakan yang terjadi, meskipun mereka mengeluarkan pernyataan.

“Serangan-serangan ini tidak akan menyurutkan semangat pasukan dan negara Yaman untuk mempertahankan dukungan mereka terhadap Palestina dalam menghadapi pendudukan dan kejahatan Zionis,” ungkap juru bicara militer Houthi Jenderal Yahya Saree.

“Serangan udara para agresor tidak akan terjawab," sambungnya, dikutip dari Fox News, Senin, 5 Februari 2024.

Behshad dan Saviz dicurigai sebagai kapal mata-mata Garda Revolusi paramiliter Iran, karena kedua kapal tersebut telah berkeliaran di Laut Merah lepas pantai Yaman selama bertahun-tahun.

Arab Saudi bahkan menggambarkan Saviz pada tahun 2017 sebagai pangkalan maritim dan titik transfer senjata untuk Garda Revolusi. Kapal itu juga diawaki oleh orang-orang yang mengenakan seragam militer.

Tentara reguler Iran mengeluarkan pernyataan dalam sebuah video pada hari Minggu, yang menurut The Associated Press, memiliki narator yang menggambarkan kedua kapal tersebut sebagai gudang senjata terapung.

Narator juga dilaporkan menggambarkan Behshad sebagai bantuan untuk melawan pembajakan di Laut Merah dan Teluk Aden, meskipun Iran tidak diketahui menjadi bagian dari kampanye apa pun baru-baru ini melawan pembajakan Somalia di wilayah tersebut, setidaknya secara terbuka.

Sebelum AS melancarkan serangannya, Behshad bergerak ke selatan menuju Teluk Aden, dan sekarang berlabuh di Djibouti di Afrika Timur, dekat pangkalan Militer Tiongkok.

Pernyataan video tersebut diakhiri dengan gambar kapal perang AS, bendera Amerika, dan peringatan.

“Mereka yang terlibat dalam kegiatan teroris terhadap Behshad, atau kapal serupa membahayakan rute maritim internasional, keamanan dan memikul tanggung jawab global atas potensi risiko internasional di masa depan,” kata video tersebut.

VIVA Militer: Kapal perang Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)

Photo :
  • washingtonpost.com

Saviz dilaporkan berada di Samudera Hindia dekat lokasi di mana AS mengklaim serangan pesawat tak berawak Iran menargetkan kapal mereka.

Kapal yang sama, pada tahun 2021, mengalami lubang di lambungnya akibat kemungkinan ledakan ranjau dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel, yang membuat kapal akhirnya kembali ke pelabuhannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya