Israel-Hamas Belum Beres, AS Resmi Nyatakan 'Perang' dengan 3 Negara Timur Tengah Ini
- aawsat.com
VIVA Dunia – Amerika Serikat telah melakukan gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran yang bersekutu dengan Iran di Irak dan Suriah sebagai pembalasan atas serangan yang menewaskan tentara Amerika di Yordania.
Pada hari Sabtu pekan lalu, Irak mengatakan 16 orang, termasuk warga sipil, tewas di wilayahnya, dan kelompok pemantau melaporkan 18 orang tewas di Suriah.
Washington telah memperingatkan akan melakukan lebih banyak serangan untuk menghalangi “poros perlawanan” yang didukung Iran di tengah perang Israel di Gaza.
Saat mengumumkan serangan itu, Presiden AS Joe Biden berkata: “Respon kami dimulai hari ini. Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kita pilih," melansir Al Jazeera, Senin, 5 Februari 2024.
Sejauh ini, AS telah menyerang tujuh fasilitas, empat di Suriah dan tiga di Irak, yang diyakini merupakan tempat beroperasinya milisi yang didukung Iran. Setidaknya 85 target terpisah di dalam fasilitas tersebut telah diserang.
Banyak pesawat digunakan dalam serangan, termasuk pembom jarak jauh B-1 yang diterbangkan langsung dari AS.
Berikut pernyataan tiga negara tersebut:
Iran
"Serangan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Irak dan Suriah, hukum internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani.
"Selain dukungan penuh AS selama empat bulan atas serangan tanpa henti dan biadab yang dilakukan rezim Zionis terhadap penduduk Gaza dan Tepi Barat, serta serangan militer terhadap Yaman dan pelanggaran kedaulatan dan keutuhan wilayah negara, serangan tadi malam terhadap Suriah dan Irak merupakan tindakan petualangan dan kesalahan strategis lainnya yang dilakukan pemerintah AS yang tidak akan membuahkan hasil kecuali meningkatkan ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan," lanjutnya.
“Serangan tersebut hanya mendukung tujuan rezim Zionis. Serangan semacam ini semakin melibatkan pemerintah AS di kawasan dan membayangi kejahatan rezim Zionis di Gaza.”
Irak
"Serangan agresif ini akan menempatkan keamanan di Irak dan wilayah tersebut di ambang jurang kehancuran,” kata pemerintah Irak dalam sebuah pernyataan, dan membantah klaim Washington yang mengoordinasikan serangan udara dengan Baghdad sebagai “salah” dan “ditujukan untuk menyesatkan masyarakat internasional".
"Kehadiran koalisi militer pimpinan AS di kawasan telah menjadi alasan untuk mengancam keamanan dan stabilitas di Irak dan menjadi pembenaran untuk melibatkan Irak dalam konflik regional dan internasional”, demikian bunyi pernyataan dari kantor Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani.
Yahya Rasool, juru bicara militer Irak, mengatakan, "Serangan itu merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak, melemahkan upaya pemerintah Irak, dan menimbulkan ancaman yang dapat membawa Irak dan wilayah tersebut ke dalam konsekuensi yang mengerikan," jelasnya.
"Hasilnya akan berdampak buruk pada keamanan dan stabilitas di Irak dan kawasan sekitarnya,” tambah Rasool.
Suriah
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan serangan tersebut memperparah konflik di Timur Tengah dengan cara yang sangat berbahaya dan menambah “catatan pelanggaran Washington terhadap kedaulatan Suriah, integritas wilayah, dan keselamatan rakyatnya, sekali lagi membuktikan bahwa ini adalah sumber utama ketidakstabilan global”.
Pihak Militer Suriah mengatakan, “Daerah yang menjadi sasaran serangan Amerika di Suriah timur adalah wilayah yang sama di mana Tentara Arab Suriah memerangi sisa-sisa organisasi teroris Daesh, dan ini menegaskan bahwa Amerika Serikat dan pasukan militernya serta sekutunya terlibat dalam hal ini dan berupaya untuk menghidupkan kembali organisasi ini sebagai senjata di Suriah dan Irak dengan segala cara yang kotor.”
"Agresi pasukan pendudukan Amerika saat fajar hari ini tidak mempunyai pembenaran selain upaya untuk melemahkan kemampuan tentara Arab Suriah dan sekutunya di bidang memerangi terorisme," lanjutnya.