Dokumen Rahasia Israel Bocor, Ada Gencatan Senjata Kedua dengan Hamas

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Menahem Kahana/Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Media Israel Channel 12 melaporkan bahwa Direktur Mossad David Barnea mengungkapkan sebuah “dokumen prinsip” kepada Kabinet Perang Israel, yang awalnya bersifat rahasia, untuk kemungkinan adanya kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas, yang mencakup pembebasan 35 tawanan perang Israel yang ditahan di Jalur Gaza pada tahap pertama, dengan imbalan gencatan senjata selama 35 hari.

Keberanian Timnas Indonesia Zaman Bung Karno, Lepas Tiket Piala Dunia Gegara Tolak Israel

Media tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut “mencakup pembebasan 35 orang yang selamat dari penculikan, termasuk perempuan, korban luka, dan orang lanjut usia, dengan imbalan gencatan senjata yang berlangsung selama 35 hari, yang berarti satu hari gencatan senjata untuk setiap tawanan.”

“Setelah itu, ada kemungkinan untuk memperpanjang gencatan senjata selama satu minggu tambahan, untuk mengadakan negosiasi mengenai kemungkinan menyelesaikan kesepakatan tahap kedua, yang mencakup pembebasan pemuda, dan semua orang yang digambarkan Hamas sebagai tentara,” tulis dokumen tersebut, menambahkan, melansir Middle East Monitor, Jumat, 2 Februari 2024.

Nasib Tragis Timnas Israel: Diboikot Main di Prancis, Degradasi dari UEFA Nations League A

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • thehill.com

Saluran tersebut juga mencatat bahwa “inti dari perselisihan di pihak Israel tidak selalu terletak pada jumlah tahanan keamanan (tahanan Palestina) yang akan dipaksa dibebaskan oleh Israel dari penjara, namun pada kualitas mereka.”

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina yang dihukum oleh Tel Aviv karena terlibat dalam serangan yang mengakibatkan terbunuhnya warga Israel, dan menambahkan bahwa pembebasan tahanan Palestina ini “akan sulit bagi Israel”.

“Pembahasan di Israel bukan hanya persoalan jumlah tahanan yang akan dibebaskan, tapi tahanan mana yang akan dibebaskan. Ini adalah masalah yang sangat penting dan akan mempengaruhi penerimaan kesepakatan tersebut.”

Namun hingga saat ini, belum ada kesepakatan mengenai jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

Stasiun TV tersebut melaporkan bahwa Hamas kini telah menerima persyaratan utama perjanjian tersebut, dan menambahkan bahwa Israel sedang menunggu tanggapan dari faksi perlawanan Palestina.

Pada hari Selasa lalu, kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengumumkan bahwa gerakan tersebut telah mengajukan proposal gencatan senjata setelah pembicaraan di Paris dan akan mempelajarinya.

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh

Photo :
  • latimes.com

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa Hamas “bersikukuh bahwa kesepakatan berikutnya mencakup tiga tahanan Palestina yang diketahui, hanya satu di antaranya yang merupakan anggota gerakan tersebut.”

Seperti diketahui, pada akhir pekan lalu, sebuah pertemuan diadakan di ibu kota Prancis, Paris, dengan partisipasi Israel, Amerika Serikat, Mesir dan Qatar, untuk membahas kesepakatan pertukaran tahanan dan penghentian perang di Gaza, yang akan berlangsung dalam tiga tahap, menurut kepada sumber-sumber Palestina dan Amerika.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

Indonesia mendukung surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024