7 Negara Arab yang Jadi Pangkalan Militer Tentara Amerika Serikat, dari Arab Saudi-Turki
- middleeasteye.net
Jakarta – Timur Tengah atau yang biasa disebut sebagai negara-negara Arab sudah lama menjadi pusat perhatian geopolitik dunia, terutama karena kaya akan sumber daya alam terutama minyak bumi. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki sejarah dan kebudayaan yang sangat panjang.Â
Salah satu aspek yang mendominasi hubungan Amerika Serikat (AS) dengan negara-negara Timur Tengah adalah keberadaan pangkalan militer AS di kawasan tersebut. Kehadiran pangkalan militer AS ini juga tidak luput dari kontroversi. Nah, berikut negara yang menampung pasukan militer negeri Paman Sam di Timur Tengah.Â
1. Irak
Setelah invasi pada 2003, Irak adalah salah satu pangkalan militer terbesar di Timur Tengah. Pangkalan seperti amp Victory dan Al Asad Airbase merupakan pusat operasi penting bagi AS. Meski AS telah menarik sebagian pasukannya, beberapa pangkalan masih tetap beroperasi.Â
Infrastruktur dan ekonomi setempat juga sudah mengalami perkembangan, tapi terdapat kerusuhan dan protes terhadap kehadiran militer asing. Peran AS ini membantu melawan kelompok negara Islam (ISIS) mendapat apresiasi, tapi ada ketegangan internal.Â
2. Qatar
Qatar adalah tuan rumah untuk pangkalan militer terbesar AS yang berada di Timur Tengah, Al Udeid Air Base. Pangkalan tersebut memiliki peranan penting dalam operasi militer AS di kawasan tersebut, termasuk operasi udara di Afghanistan, Irak, dan Suriah.Â
Kehadiran pangkalan ini tentu saja memperkuat hubungan AS dan Qatar, tapi juga menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara tetangga. Infrastruktur dan ekonomi Qatar juga berkembang pesat, tapi ada khawatir mengenai pengaruh politik dan militer asing.Â
3. Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab (UEA) mempunyai sejumlah pangkalan militer AS, termasuk di Abu Dhabi dan Dubai. Kehadiran pangkalan militer terkuat di dunia itu terutama berkaitan dengan operasi melawan terorisme dan mempertahankan stabilitas regional.Â
Hubungan ekonomi dan politik antara UEA dan AS juga menjadi semakin akrab, tapi kehadiran pangkalan militer ini justru menimbulkan kritik internasional. UEA mendapatkan akses terhadap teknologi militer canggih dan bantuan keamanan.Â
4. Arab Saudi
Kemunculan pangkalan militer AS di Arab Saudi tersebut sudah menjadi titik fokus kontroversi, terutama usai serangan 11 September 2001. Pangkalan seperti Prince Sultan Air Base adalah salah satu hal yang penting dalam operasi militer regional.Â
Bahkan, hubungan AS-Saudi juga menjadi pelik karena isu hak asasi manusia dan ketegangan regional. Kehadiran militer AS ini memberikan perlindungan keamanan bagi Saudi Arabia, tetapi juga menimbulkan protes di dalam negeri.Â
5. Turki
Turki juga memiliki pangkalan militer AS yang memiliki sejarah panjang dan beragam, tapi hubungan antara kedua negara sudah mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu pangkalan militer AS di Turki adalah Incirlik Air Base di Provinsi Adana.Â
Kemudian, ada pula pangkalan udara Izmir Air Station. Berada di Provinsi Izmir, pangkalan ini memiliki sejarah panjang dalam mendukung militer AS dan NATO di wilayah tersebut. Ketiga, pangakalan udara Diyarbakir Air Base di wilayah tenggara Turki.Â
6. Suriah
Basis pasukan AS di Suriah bernama Pangkalan Militer Al-Tanf yang berada di perbatasan Suriah, Yordania, dan Irak. Pangkalan ini berada di posisi strategis di rute penting yang menghubungkan Suriah dengan kedua negara tetangganya.Â
Namun, kehadiran pangkalan militer tersebut menimbulkan ketegangan dengan pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia dan Iran. Pemerintah Suriah menilai bahwa kehadiran AS di wilayah tersebut melanggar kedaulatan nasional.Â
7. Bahrain
Pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain adalah Pangkalan Angkatan Laut Kelima (Naval Support Activity Bahrain), yang menjadi salah satu pangkalan militer strategis di Teluk Persia. Hal ini karena sangat dekat dengan Manama, ibu kota Bahrain.Â
Keberadaan pangkalan ini memberikan keuntungan dalam mengawasi perairan dan monitor keamanan di wilayah tersebut. Namun, ada pula dampak kompleks dan kontroversial karena menciptakan ketegangan politik dan sosial di dalam negeri.Â