Israel Buat Permainan Kontroversi, Para Pemain Diwajibkan Bangun Rumah di Gaza

Permainan Papan Israel
Sumber :
  • Doc. Middle East Eye

Tel Aviv – Para delegasi pada konferensi Israel, diberikan permainan papan yang memiliki aturan untuk para pemain membangun rumah di daerah Palestina, dan menaklukan daerah tersebut.

Donasi untuk Palestina Meroket, INH Punya Program Besar 'Bangun Gaza Kembali'

Permainan yang diberi judul, “Ayo Bangun Rumahmu di Gaza!” menunjukkan tata letak Gaza yang dipisahkan menjadi beberapa lingkungan berbeda dengan nama Ibrani dan penjelasan arti di balik masing-masing lingkungan tersebut.

Permainan Papan Israel

Photo :
  • Doc. Middle East Eye
Israel Attacks Yemeni Airports, Ports

Hal ini terlihat pada konferensi Victory Of Israel, sebuah acara yang diselenggarakan di Yerusalem, pada 28 Januari 2024 lalu, oleh politisi sayap kanan Israel, aktivis dan tokoh agama yang menyerukan pembangunan pemukiman Israel di Gaza setelah perang berakhir.

Konferensi tersebut juga dihadiri oleh 11 menteri kabinet dan 15 anggota koalisi parlemen Israel.

Rudal Hipersonik Houthi Kembali Hantam Bandara Ben Gurion Israel

Para pemain diajak untuk menempatkan balok-balok kayu berbentuk rumah, dengan nama mereka tertulis di stiker, di lingkungan yang ingin mereka tinggali.

Di antara mereka adalah “Lingkungan Pahlawan Gaza”, yang dikatakan akan didirikan di atas lingkungan Shujaiya.

"Terjemahan ke dalam bahasa Ibrani adalah 'Neighbourhood of the Brave,'" demikian bunyi keterangan permainan itu.

“Nama tersebut berasal dari umat Islam yang berperang melawan Tentara Salib di wilayah Gaza. Nama tersebut juga dapat dikaitkan dengan pejuang (tentara Israel) yang bertempur di kota tersebut,” sambungnya, dikutip dari Middle East Eye, Kamis, 1 Februari 2024.

Lingkungan lainnya terdaftar sebagai "lingkungan Gavish", yang saat ini merupakan al-Nasser, yang menurut permainan tersebut diambil dari nama Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, yang berulang kali berperang dengan Israel pada tahun 1967, yang menyaksikan perebutan Gaza.

“Namanya akan diubah untuk menghormati Panglima Komando Selatan dalam perang 6 hari, Yeshayahu Gavish,” demikian bunyi keterangannya.

Peta Gaza.

Photo :
  • Dok BBC International.

Israel telah menduduki Gaza sejak tahun 1967, dan selama waktu itu membangun banyak pemukiman di seluruh wilayah tempat tinggal orang-orang Yahudi Israel.

Namun pada tahun 2005, Perdana Menteri Ariel Sharon memerintahkan penghancuran dan evakuasi permukiman Gaza, sebuah tindakan yang ditentang oleh banyak kelompok sayap kanan Israel dan terus dianggap sebagai kesalahan yang harus diperbaiki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya