Netanyahu Tidak Akan Tarik Pasukannya dari Jalur Gaza Sampai Capai Kemenangan
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa, 30 Januari 2024, bahwa Israel tidak akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza, atau menyetujui pembebasan tahanan Palestina dalam skala besar sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan tawanan Israel yang ditahan di sana.
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya kontak diplomatik yang melibatkan AS, Qatar dan Mesir untuk mencapai kesepakatan baru mengenai gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.
“Kami tidak akan menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza dan kami tidak akan melepaskan ribuan teroris,” kata Netanyahu saat mengunjungi pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
"Perang Israel melawan Hamas tidak akan berakhir sebelum kemenangan total," sambungnya, dikutip dari The New Arab, Rabu, 31 Januari 2024.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir juga telah memperingatkan sebelumnya bahwa ia akan mengeluarkan partainya dari koalisi yang berkuasa dan menjatuhkan pemerintah jika Netanyahu menyetujui kesepakatan yang sembrono.
Sebagai informasi, Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dan menewaskan sedikitnya 26.637 warga Palestina dan melukai 65.387 orang.
Serangan Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.