Ini Sosok yang Berani Lawan Vladimir Putin di Pemilu Rusia 2024

Boris Nadezhdin
Sumber :
  • BBC.co.uk

VIVA Dunia – Boris Nadezhdin, seorang kandidat anti-perang yang bersaing untuk menjadi presiden Rusia, pada hari Rabu mengumumkan bahwa ia telah menyerahkan tanda tangan yang diperlukan untuk dicantumkan dalam surat suara pemilihan presiden, yang berpotensi memungkinkan dia untuk mencalonkan diri melawan presiden petahana Vladimir Putin pada bulan Maret.

Siaga Perang Ukraina, Tentara Korut Nyamar Jadi Warga Rusia

Nadezhdin mengatakan dia telah menyerahkan 105.000 tanda tangan, jumlah maksimum yang diatur oleh undang-undang, kepada Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow, yang kini memiliki waktu 10 hari untuk meninjau tanda tangan tersebut. Ia mengatakan total telah mengumpulkan 208.000 tanda tangan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka yang percaya pada kami. Terima kasih banyak kepada puluhan, bahkan ratusan ribu orang yang mengantri di seluruh negara besar kita, di 75 wilayah negara, di lebih dari 120 atau 130 kota, mengumpulkan tanda tangan,” kata Nadezhdin dalam konferensi persnya. 

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Boris Nadezhdin

Photo :
  • Al Jazeera

“Ini adalah kebanggaan saya, ribuan orang bekerja tanpa tidur selama berhari-hari,” tulis Nadezhdin di Telegram, di samping foto dirinya berdiri di depan tumpukan kardus surat tanda tangan, melansir BBC, Kamis, 1 Februari 2024.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Ribuan orang telah berbaris di kota-kota di Rusia dan tempat lain di Eropa sejak awal Januari untuk memberikan tanda tangan mereka untuk mendukung Nadezhdin, dan para sukarelawan mengumpulkan tanda tangan ekspatriat di kota-kota mulai dari London dan Paris hingga ibu kota Georgia, Tbilisi.

Nadezhdin, mantan anggota parlemen Duma Negara berusia 60 tahun yang mencalonkan diri sebagai independen dari Partai Inisiatif Sipil, telah memposisikan dirinya sebagai satu-satunya kandidat presiden yang bersedia secara terbuka menentang perang Rusia di Ukraina.

Dia mendapat dukungan dari tokoh oposisi terkemuka Rusia lainnya, termasuk anggota tim kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, dan oligarki pengasingan Mikhail Khodorkovsky, yang mendesak warga Rusia untuk membubuhkan tanda tangan mereka untuk Nadezhdin.

Sementara Presiden Putin pada awal pekan ini juga secara resmi telah menetapkan diri sebagai kandidat untuk pemilihan presiden pada bulan Maret. Pria berusia 71 tahun itu telah memimpin Rusia sejak pergantian abad, meraih empat suara presiden dan sempat menjabat sebagai perdana menteri dalam sistem di mana oposisi hampir tidak ada.

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • aljazeera.com

Komisi Pemilihan Umum Pusat mengatakan pihaknya telah mendaftarkan Putin, pada Senin, 29 Januari 2024, serta tokoh sayap kanan dan loyalis Putin, Leonid Slutsky, sebagai kandidat untuk pemilu tersebut.

Pemilu akan diadakan selama tiga hari mulai tanggal 15-17 Maret 2024, sebuah langkah yang menurut para pengkritik Kremlin membuat jaminan transparansi menjadi lebih sulit. Melansir dari The Sundaily, Selasa, 30 Januari 2024, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada media Rusia bahwa Putin tidak akan ambil bagian dalam debat pra-pemilu.

Yekaterina Duntsova, kandidat independen lainnya yang secara terbuka mengecam perang di Ukraina, pada bulan Desember ditolak oleh Komisi Pemilihan Umum Rusia, dengan alasan dugaan kesalahan dalam dokumen pendaftaran kelompok kampanyenya. Duntsova kemudian meminta masyarakat untuk mendukung pencalonan Nadezhdin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya