Sekjen WHO Menahan Tangis Saat Ungkap Situasi di Palestina

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Sumber :
  • Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP

Jenewa – Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menangis saat menyampaikan permohonan emosional untuk gencatan senjata terhadap perang di Gaza. Dia terlihat terdiam menahan kesedihan dan menghapus air matanya saat berbicara.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Dalam permohonan emosional kepada badan pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros menyerukan gencatan senjata dan menggambarkan kondisi di Palestina sebagai neraka.

Tedros, yang sangat tersentuh oleh pengalaman perangnya di Ethiopia, secara emosional menggambarkan situasi kemanusiaan di wilayah Gaza yang terkena dampak bom, dimana jumlah korban tewas telah melebihi 26.000 warga Palestina.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

“Saya benar-benar percaya karena berdasarkan pengalaman saya sendiri bahwa perang tidak akan membawa solusi. Lebih banyak perang, lebih banyak kebencian, lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran. Jadi mari kita pilih perdamaian dan selesaikan masalah ini secara politik,” kata Tedros di Jenewa saat berdiskusi tentang darurat kesehatan di Gaza.

Bangunan Universitas Al Israa di Gaza diledakan oleh militer Israel

Photo :
  • Al Israa
Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

"Saya pikir anda semua telah mengatakan solusi dua negara dan seterusnya, dan berharap perang ini akan berakhir dan menuju solusi yang benar," sambungnya.

“Saya kesulitan untuk berbicara karena situasinya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” ucap pimpinan WHO sambil menahan air mata.

Dia memperingatkan bahwa lebih banyak orang di Gaza akan meninggal karena kelaparan dan penyakit.

Namun, Duta Besar Israel untuk PBB menuduh Tedros melakukan "kolusi" atau perbuatan tidak jujur. Menanggapi seruan Tedros untuk perdamaian, Meirav Eilon Shahar, Duta Besar Israel untuk PBB, yang juga berbicara pada pertemuan di Jenewa mengatakan bahwa Tedros tidak jujur dan bekerjasama dengan Hamas.

“Pernyataan direktur jenderal tersebut merupakan perwujudan dari segala sesuatu yang salah dengan WHO sejak tanggal 7 Oktober. Tidak ada penyebutan sandera, pemerkosaan, pembunuhan warga Israel, atau militerisasi rumah sakit dan penggunaan perisai manusia yang tercela oleh Hamas,: ungkap Shahar, dikutip dari The New Arab, Sabtu, 27 Januari 2024.

Pada pertemuan di Jenewa, ia lebih lanjut menuduh WHO mengabaikan penggunaan rumah sakit oleh Hamas.

Gedung-gedung di Gaza hancur akibat serangan Israel.

Photo :
  • AP Photo/Hatem Moussa.

Kata-kata Shahar yang dianggap tidak berperasaan membuat marah para aktivis pro-Palestina di media sosial.

Robert Martin, seorang aktivis yang berbasis di Melbourne dengan lebih dari 100.000 pengikut di X, menulis, "Ketua WHO menangis ketika berbicara tentang kengerian yang dihadapi warga Palestina akibat genosida Israel. Dia kemudian dituduh berkolusi dengan Hamas karena bersimpati dengan 30.000 orang tak berdosa yang telah dibantai."

WHO juga telah membantah semua tuduhan Israel atas segala kolusi dengan Hamas.

Rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya telah menjadi fokus utama serangan Israel di Gaza, dengan 36 fasilitas kesehatan rusak parah akibat pemboman, termasuk 22 rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya