Menlu Retno Walk Out Saat Dubes Israel Pidato di DK PBB

Menlu Retno Walk Out Dalam DK PBB
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube PBB

Jenewa – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bersama dengan perwakilan diplomat dari berbagai negara Arab meninggalkan pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan (DK) PBB selama sesi rapat, saat membahas tentang pengiriman bantuan ke Gaza. Aksi walk out tersebut dilakukan saat Duta Besar Israel Gilad Erdan memulai pidato pada Rabu, 24 Januari 2024.

AS Tunggu Rencana Negara Arab untuk Gaza, Tapi Rencana Trump Tetap Jadi Pilihan Utama

Walk out-nya para diplomat dari berbagai negara Arab itu terjadi di tengah meningkatnya kecaman global terhadap Israel dan sekutunya Amerika Serikat (AS). Hal itu dikarenakan jumlah warga Palestina yang dibantai dalam serangan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah mencapai 25.700 orang, dengan 63.740 orang terluka.

Selain itu, kekhawatiran lainnya muncul mengenai penggunaan makanan sebagai senjata perang melawan warga Palestina di Gaza.

Israel Ancam Hamas: Jika Tidak Bebaskan Sandera, Tank dan Buldoser Siap Masuk Gaza Lagi

Menlu Retno Marsudi di Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok, New York

Photo :
  • ANTARA/HO-Kemenlu RI

Kemarahan para diplomat dari negara-negara Arab memuncak ketika warga Gaza mengalami pembantaian dan kelaparan.

Jaksa ICC Kena Sanksi Ekonomi dari AS Gegara Rilis Surat Penangkapan Netanyahu

Ilustrasi Rapat Dewan Keamanan (DK) PBB

Photo :
  • UN Security Council

Namun, utusan Israel itu justru bertindak sebagai korban, dengan menyatakan bahwa dengan melakukan gencatan senjata, Hamas akan tetap berkuasa.

"Ini bukanlah perang yang dipilih Israel. Tapi kami akan mempertahankan masa depan kami sama seperti Anda masing-masing membela masa depan negara Anda," kata Erden, dikutip dari Youtube PBB, pada Rabu, 24 Januari 2024.

Selain itu, Dubes Israel itu juga sempat menyinggung Iran, yang terlibat dalam serangan Hamas, dan memanasnya konflik di laut merah.

"Iran selalu berdiri di bawah bayang-bayang dan mengambil tindakan. Setiap negara di kawasan ini telah terkena dampak teror Iran. Mereka tidak akan berhenti untuk memperluas hegemoni Syiah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya