Bangun Tenda, Keluarga Sandera Israel Kembali Demo di Rumah PM Israel Netanyahu
- Times of Israel
VIVA Dunia – Sekelompok keluarga sandera dan pengunjuk rasa memblokir lalu lintas di luar kediaman pribadi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jalan Azza di Yerusalem pada akhir pekan lalu, menuntut pemerintah mencapai kesepakatan untuk memastikan kembalinya sandera yang tersisa dari tawanan Hamas.
Diselenggarakan oleh Forum Sandera dan Keluarga Hilang, demonstrasi tersebut berjalan dengan baik, berupaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas kehidupan para sandera.
Di tengah pidato anggota keluarga para sandera, beberapa demonstran terdengar meneriakkan “Memalukan!” yang dimaksudkan untuk menentang pemerintah, melansir Times of Israel, Selasa, 23 Januari 2024.
Pihak Israel yakin 132 sandera kini masih berada di Gaza, menyusul kesepakatan pada akhir November yang membebaskan 105 warga sipil dari Hamas. IDF telah mengkonfirmasi kematian 28 orang yang masih ditahan oleh Hamas, mengutip informasi intelijen baru dan temuan yang diperoleh pasukan yang beroperasi di Gaza.
Empat sandera telah dibebaskan sebelumnya, dan satu orang berhasil diselamatkan oleh pasukan. Jenazah delapan sandera juga telah ditemukan dan tiga sandera dibunuh secara tidak sengaja oleh pihak militer Israel sendiri. Satu orang lagi tercatat hilang sejak 7 Oktober dan masih belum diketahui nasibnya.
Pada saat demonstrasi dimulai hari Minggu, hanya beberapa lusin orang yang tiba di persimpangan Jalan Azza, namun jumlah massa dengan cepat bertambah. Para pengunjuk rasa berkumpul di sekitar lingkaran genderang yang ramai, melambaikan poster dengan wajah dan nama orang-orang yang masih disandera Hamas, sambil berteriak: “Kabinet bertanggung jawab atas nyawa para sandera!”
Setelah pidato berakhir, pihak keluarga pun mendirikan tenda di depan rumah Netanyahu. Mereka berniat untuk tinggal di tenda sampai “perdana menteri menyetujui kesepakatan untuk mengembalikan para sandera,” menurut juru bicara Sandera dan Keluarga Hilang Haim Rubinstein.
Di samping tenda terdapat tanda dan poster yang menyerukan pembebasan para sandera. Salah satu tulisan di tengah berbunyi: “Kami mencintai anak-anak kami lebih dari kami membenci Hamas.”