Private Jet yang Diyakini Milik Konglomerat Rusia Jatuh di Afghanistan, 4 Selamat 2 Hilang
- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA Dunia – Sebuah private jet atau pesawat pribadi Rusia yang membawa enam orang, jatuh di daerah terpencil di pedesaan Afghanistan tetapi pilot dan beberapa penumpang lainnya selamat, menurut pernyataan resmi Taliban.
Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu pekan lalu di daerah pegunungan di provinsi Badakhshan, kata juru bicara regional Zabihullah Amiri, seraya menambahkan bahwa tim penyelamat telah dikirim ke daerah tersebut. Provinsi tempat kejadian terletak sekitar 250 kilometer, timur laut ibu kota Afghanistan, Kabul.
Itu adalah daerah pedesaan dan pegunungan, yang hanya dihuni oleh beberapa ribu orang.
Kementerian Transportasi dan Penerbangan Sipil Taliban mengeluarkan pernyataan online yang mengatakan pesawat itu ditemukan di distrik Kuf Ab di provinsi tersebut, dekat gunung Aruz Koh.
“Pilotnya ditemukan oleh tim pencari Imarah Islam Afghanistan,” kata pernyataan itu, melansir AP News, Senin, 23 Januari 2024. “Menurut pilot, empat orang termasuk pilot masih hidup. Pencarian dan bantuan tim investigasi Imarah Islam untuk korban selamat yang tersisa sedang berlangsung,” ujar Taliban, dan juga mempublikasikan video pegunungan yang tertutup salju di daerah tersebut.
Di Moskow, otoritas penerbangan sipil Rusia mengatakan Dassault Falcon 10 hilang bersama empat awak dan dua penumpang. Pesawat yang terdaftar di Rusia “berhenti berkomunikasi dan menghilang dari layar radar,” kata pihak berwenang. Maskapai tersebut menggambarkan penerbangan tersebut dimulai dari Bandara Internasional U-Tapao–Rayong–Pattaya Thailand.
Pesawat tersebut beroperasi sebagai penerbangan ambulans sewaan dengan rute dari Gaya, India, ke Tashkent, Uzbekistan, dan selanjutnya ke Bandara Internasional Zhukovsky di Moskow.
Pejabat Rusia mengatakan pesawat itu dibuat pada tahun 1978 dan milik Athletic Group LLC dan tercatat milik perorangan.
Komite Investigasi Rusia kemudian menyatakan telah membuka kasus pidana atas tuduhan terkait potensi pelanggaran peraturan keselamatan udara atau kelalaian. Prosedur menyerukan agar investigasi semacam itu dibuka terhadap kecelakaan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova juga mengatakan Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan sedang bekerja sama dengan pejabat setempat terkait insiden tersebut.
Pernyataan terpisah Taliban dari Abdul Wahid Rayan, juru bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan Taliban, menggambarkan pesawat itu milik perusahaan Maroko.
Pesawat tersebut dioperasikan oleh perusahaan evakuasi medis yang berbasis di Maroko. Namun, seorang pria yang menjawab nomor telepon yang terkait dengan perusahaan tersebut pada hari Minggu mengatakan perusahaan tersebut tidak lagi beroperasi dan pesawat tersebut sekarang menjadi milik orang lain, yang mana diyakini kini milik perorangan.
Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan tim penyelamat angkatan udara Afghanistan juga ikut mencari di daerah tersebut.