Rudal Israel Tewaskan 5 Komandan Tertinggi Al-Quds, Iran Diperkirakan Siapkan Balasan

Ilustrasi sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan
Sumber :
  • ANTARA/Reuters

Damaskus Israel telah melakukan serangan terhadap sasaran militer Iran, pada Sabtu, 20 Januari 2024 di ibukota Suriah, Damaskus. Serangan itu menewaskan sedikitnya lima komandan tertinggi Pasukan elit al-Quds Teheran.

Houthi Sebut Ketahanan dan Perlawanan Hizbullah Paksa Israel Setuju Gencatan Senjata

Serangan tersebut juga meratakan sebuah bangunan tempat tinggal, hingga korban terjebak di bawah reruntuhan.

TV Suriah menunjukkan derek berusaha menggali puing-puing bangunan yang runtuh untuk menarik mayat-mayat dari bawah reruntuhan.

Hizbullah Klaim Berhasil Kalahkan Israel di Lebanon

Melansir dari VOA, Senin, 22 Januari 2024, Israel memang belum secara resmi berkomentar apakah mereka berada di balik serangan itu. Namun, Rami Abdul Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London mengatakan bahwa dia yakin roket Israel menghantam gedung tersebut, dan menyebabkan gedung itu runtuh.

Dia juga menambahkan bahwa sebuah rudal Israel menghantam gedung, meskipun ada laporan bahwa bom mobil menyebabkan ledakan, yang mengakibatkan gedung (tempat tinggal para komandan Iran) runtuh.

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Dia mengungkap bahwa daerah yang terkena serangan memiliki kehadiran Garda Revolusi Iran serta pasukan yang tergabung dalam organisasi Jihad Islam dan milisi Hizbullah Lebanon.

Analis Iran yang berbasis di London, Mehrdad Khonsari mengatakan serangan Israel terhadap sasaran di Suriah telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, di Israel selatan.

“Kejadian yang terjadi selanjutnya di Gaza jelas telah mempercepat dan meningkatkan jumlah serangan Israel terhadap sasaran-sasaran tersebut, beberapa di antaranya merupakan respons terhadap tindakan yang diambil oleh elemen-elemen ini yang menyerang lokasi-lokasi Israel, di mana orang-orang tinggal di wilayah Israel di wilayah Suriah.  perbatasan, di seberang Golan (Dataran Tinggi), dan yang lebih penting lagi di seberang perbatasan Lebanon, mengingat fakta bahwa pasokan untuk Hizbullah di Lebanon datang melalui Suriah,” kata Khonsari.

Media Arab melaporkan bahwa pesawat tak berawak Israel juga menargetkan sebuah kendaraan di Lebanon selatan yang ditumpangi oleh dua komandan Hizbullah pada Sabtu sore, dan menghancurkannya.

Jenazah korban yang hangus dilaporkan dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi. Joshua Landis, yang mengepalai program studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, mengatakan kepada VOA bahwa menurutnya baik Israel maupun Iran berusaha menyeret Amerika Serikat (AS) ke dalam konflik regional yang lebih besar melalui beberapa tindakan mereka.

“Lebih dari seminggu yang lalu, Israel membunuh komandan tertinggi al-Quds (Iran) di Suriah, bersama dengan sejumlah rekannya, dan ini memberikan tekanan yang luar biasa pada Iran untuk merespons dan sekarang, tepat pada saat kita membutuhkan serangan balasan," ucap Landis.

"Pembunuhan Israel terhadap para pemimpin tinggi Iran (di Damaskus) akan memaksa Iran dan pemimpin tertinggi (Ali Khamenei) harus membalasnya.”

VIVA Militer: Ayatollah Ali Khamenei.

Photo :

Landis mencatat bahwa Iran telah merespons dalam seminggu terakhir dengan mengirimkan rudal ke Suriah, dan menekankan bahwa banyaknya serangan Israel dan Amerika terhadap para pemimpin Iran (telah) memberikan tekanan pada Iran untuk bertindak.

“Negara-negara yang rakyatnya terbunuh sering kali melakukan tindakan yang sangat tidak rasional,” katanya.

“Kita akan melihat ini dari Iran.”

Landis kemudian menekankan bahwa pasukan AS di Irak dan Suriah telah menjadi sasaran pejuang milisi pro-Iran dalam beberapa hari dan minggu terakhir.  Dia menambahkan Iran telah mencoba menarik AS ke dalam konflik regional yang lebih luas dengan menggunakan kelompok Houthi Yaman untuk menargetkan kapal-kapal AS di Laut Merah.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Dinilai Kebal Hukum, PM Israel Netanyahu Ajukan Banding Terkait Surat Penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu akan mengajukan banding terkait surat penangkapan dirinya dari Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024