Ini Kesaksian 7 Jurnalis Internasional Terkait Genosida Israel ke Palestina Seperti Mimpi Buruk
- IG: Ali Jadallah
PALESTINAÂ Â - Ada beberapa jurnalis di media Internasional yang ditugaskan untuk meliput kekejaman Israel ke Palestina. Beberapa dari mereka ada yang sampai meneteskan air mata menyaksikan apa yang terjadi di Gaza.
Sudah menjadi tugas jurnalis untuk meliput setiap kejadian. Selain itu juga, ada sekitar 100 jurnalis yang meninggal dunia atas kekejaman Israel. Â Berikut beberapa kesaksian jurnalis Internasional terkait genosida Israel ke Palestina, dilansir berbagai sumber:
1. Motaz Azaiza
Motaz Azaiza merupakan seorang jurnalis foto Palestina. Ia menyaksikan dengan matanya sendiri terkait kekejaman Israel terhadap warga Palestina.
"Situasi kami di sini sangat tragis, lebih dari apa yang anda bayangkan. Ingatlah bahwa kami bukan cerita atau tren untuk media sosial anda. Kami adalah bangsa yang sedang di bom, dibantai dan berjuang agar tidak terhapuskan," ungkap Motaz Azaiza.
Wael Al Dahduh merupakan seorang jurnalis dan Kepala Biro Al Jazeera di Gaza. Dirinya menceritakan bahwa apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina itu sangat menyakitkan.
"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada rasa sakit kehilangan orang yang kita cintai, tapi hal ini tidak mempengaruhi dedikasi kami sebagai jurnalis untuk tetap melanjutkan pemberitaan di Gaza," kata Wael Al Dahduh.
3. Bisan Owda
Bisan Owda merupakan seorang jurnalis dan membuat film mengenai Palestina. Dengan hadirnya jurnalis akan membuat mata dunia mengenai genosida yang dilakukan Israel terhadap  Palestina.
"Peran saya dan para jurnalis lainnya di Gaza adalah mendokumentasikan cerita kami dan rakyat kami dan peran anda adalah mengakhiri genosida ini," tutur Bisan Owda.
Plestia Alaqah merupakan seorang jurnalis perempuan. ia mengungkapkan bahwa genosida Israel terhadap Palestina seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
"Saya bermimpi saat tidur siang hari ini dan melihat banyak anak-anak kecil dibunuh, para Ayah mencari anaknya di bawah reruntuhan, para ibu berteriak di sepanjang jalan. Lalu saya terabangun dan menyadari bahwa mimpi buruk itu adalah sebuah kenyataan di Gaza," ungkap Plestia Alaqah.
5. Ali Jadallah
Ali Jadallah merupakan seorang jurnalis Palestina, dirinya ingin karya fotonya bisa menggerakan dunia dan melihat apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina itu sangatlah kejam.
"Saya ingin karya foto saya dapat menggerakan dunia dan ingin ini segera berakhir. Namun terlepas semua foto yang telah saya terbitkan, Genosida yang dilakukan Israel ke Palestina terus berlanjut," kata Ali Jadallah.
6. Yara Eid
Yara Eid merupakan jurnalis dan aktivis HAM. Ia mengungkapkan beberapa jurnalis barat yang selalu menyesatkan terkait genosida Israel ke Palestina.
"Kebanyakan media barat, selalu menggunakan narasi yang menyesatkan dan meremehkan nyawa warga Palestina. Tapi saya tidak akan membiarkan mereka melakukan itu," tutur Yara Eid.
Anas Al Sharif merupakan jurnalis foto Al Jazeera. Dirinya sempat diminta untuk berhenti memberitakan mengenai genosida Israel ke Palestina.
"Israel meminta saya berhenti melaporkan berita dan menyuruh pergi ke selatan jalur Gaza. Saya salah satu dari sedikit jurnalis yang masih berada di Utara Gaza dan saya tidak akan pergi," kata Anas Al Sharif.