Gokil! Stroller Anjing Lebih Laris Dibanding Bayi akibat Krisis Populasi Korsel
- Istimewa
VIVA Dunia – Berita mengejutkan datang dari negara Korea Selatan yang tengah dilanda krisis populasi. Tidak hanya membuat angka kelahiran menurun, krisis populasi yang terjadi di Korea Selatan juga membuat penjualan stroller hewan peliharaan untuk pertama kalinya mengalami kenaikan dari tingkat minat atau kelarisan dibanding stroller bayi.
Seperti melansir dari laman The Korea Times, dari data Gmarket, operator platform e-commerce di Korsel, bahwa terdapat 43 persen dari total jumlah kereta dorong bayi yang dijual di platform tersebut selama tiga kuartal pertama tahun 2023 adalah untuk bayi manusia, sedangkan 57 persen sisanya adalah kereta dorong bayi yang dirancang untuk hewan, terutama anjing dan kucing.
Tentu saja tren penjualan stroller bayi jauh lebih menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dari tahun ke tahunnya. Di mana hal tersebut bisa dilihat dari rasio penjualan yang semakin terus merosot dari 67 persen pada tahun 2021, 64 persen pada tahun 2020, dan 43 persen tahun 2023.
Sementara itu, rasio penjualan stroller hewan peliharaan terus meningkat dari 33 persen pada tahun 2021 menjadi 36 persen pada tahun 2022 dan 57 persen tahun 2023. Jadi kesimpulannya dari data tersebut, bahwa tren meningkatnya jumlah orang yang lebih memilih memiliki hewan peliharaan jauh lebih banyak dibanding harus menambah anggota keluarga baru.
Menurut Statistik Korea, tingkat kesuburan total adalah 0,78 pada tahun 2022, terendah di dunia. Angka tersebut diperkirakan akan turun lebih jauh lagi. Organisasi statistik nasional mengatakan, bahwa tingkat kesuburan diperkirakan sebesar 0,72 tahun ini dan turun di bawah 0,7 hingga 0,68 pada tahun 2024 sebelum meningkat lagi.
Jumlah rumah tangga yang memiliki hewan peliharaan kini meningkat secara signifikan. Hal itu dibenarkan menurut Data dari Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan menunjukkan bahwa lebih dari 6 juta rumah tangga di Korea Selatan memiliki hewan peliharaan pada tahun lalu, meningkat dari 3,6 juta rumah tangga pada tahun 2012.