Pramugara American Airlines Ditangkap Gegara Rekam Remaja di Toilet Pesawat
- wikimedia
Washington – Pihak berwenang AS menangkap seorang pramugara American Airlines pada Kamis, 18 Januari 2024, karena mencoba merekam secara diam-diam seorang penumpang perempuan berusia 14 tahun, yang menggunakan toilet di pesawat.
Polisi menyampaikan Estes Carter Thompson III dari Charlotte, Carolina Utara menyimpan rekaman empat penumpang perempuan di bawah umur lainnya yang menggunakan toilet di pesawat saat ia sedang bekerja.
Thompson didakwa dengan pasal eksploitasi seksual terhadap anak-anak dan kepemilikan foto-foto pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Dia ditangkap di Lynchburg, Virginia, dan sedang ditahan sambil menunggu persidangan perdana di Virginia. Dia juga akan disidang di pengadilan federal di Boston.
"Perbuatan yang sangat menganggu ini adalah hal yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan oleh orang tua atau anak ketika mereka bepergian," kata penjabat Jaksa AS Joshua Levy.
"Thompson diduga menggunakan posisinya untuk mengincar mangsanya dan secara diam-diam merekam anak-anak tidak bersalah, termasuk anak di bawah umur yang tidak ditemani orang tua," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 19 Januari 2024.
Sementara itu, American Airlines mengeluarkan pernyataan mereka untuk menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius. Maskapai juga menyatakan Thomson telah dinonaktifkan setelah peristiwa itu dan belum bekerja sejak september lalu.
"Perbuatan ini tidak mencerminkan maskapai penerbangan kami atau misi inti kami menjaga keselamatan penumpang," bunyi pernyataan itu.
"Kami telah bekerja sama sepenuhnya dengan penegak hukum dalam penyelidikan karena tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan dan keamanan pelanggan dan tim kami."
Nomor telepon Thompson tidak dapat ditemukan dan tidak jelas apakah dia memiliki pengacara.
Penyelidik mengatakan pada penerbangan dari Charlotte ke Boston, remaja 14 tahun itu menggunakan toilet kabin utama yang terdekat dengan kursinya, tetapi mendapati toilet sedang digunakan.
Thompson kemudian mengatakan kepadanya bahwa toilet kabin kelas satu kosong dan mengantarnya ke sana. Sebelum dia memasuki toilet, Thompson diduga mengatakan kepadanya bahwa dia perlu mencuci tangan dan kursi toilet yang kotor.
Setelah Thompson pergi, remaja itu memasuki toilet dan melihat stiker merah di bagian bawah penutup kursi toilet yang berada pada posisi terbuka bertuliskan “INOPERATIVE CATERING EQUIPMENT”, “REMOVE FROM SERVICE” dan “SEAT BROKEN” yang ditulis tangan dengan tinta hitam di salah satu stiker, dokumen pengadilan menyatakan.
Di bawah stiker, Thompson telah menyembunyikan iPhone nya untuk merekam video, kata penyelidik.
Gadis itu menggunakan ponselnya untuk mengambil foto stiker dan iPhone tersembunyi itu sebelum meninggalkan toilet. Thompson kemudian langsung kembali ke toilet.
Gadis itu memberi tahu orang tuanya. Ayahnya kemudian mengkonfrontasi Thompson yang mengunci dirinya di toilet dengan iPhone-nya selama tiga hingga lima menit sebelum pesawat mendarat.
Penggeledahan koper Thompson menemukan 11 stiker bertuliskan "INOPERATIVE CATERING EQUIPMENT”. Penyelidik membuka akun iCloud-nya menemukan empat video lainnya antara Januari dan Agustus 2023, di mana Thompson merekam anak di bawah umur yang menggunakan toilet pesawat.
Mereka yang direkam berusia 7, 9, 11 dan 14 tahun pada saat itu. Di akunnya juga ditemukan lebih dari 50 gambar anak berusia 9 tahun. Semua korban telah diidentifikasi dan keluarga mereka telah dihubungi oleh penegak hukum, kata Levy.
Pengacara korban berusia 14 tahun itu mengatakan bahwa mereka sedang menggugat American Airlines dan menyambut baik penangkapan Thompson.
"Sangat mengejutkan mendapati bahwa pelaku mengincar setidaknya lima anak di bawah umur saat mereka terbang dengan maskapai American Airlines," kata Paul Llewellyn dalam sebuah pernyataan.
"Masih harus dilihat apakah American Airlines akan mengambil langkah tanggung jawab."
Source : ANTARA/Reuters/Jeenah Moon/as)
Penyelidik juga mengatakan ratusan gambar anak yang dilecehkan secara seksual yang dihasilkan AI juga ditemukan tersimpan di akun iCloud Thompson.
Di AS, tuduhan eksploitasi seksual terhadap anak-anak terancam hukuman 15 hingga 30 tahun penjara.
Tuduhan kepemilikan materi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur terancam hukuman antara lima hingga 20 tahun penjara.
Kedua dakwaan tersebut juga terancam hukuman pembebasan yang diawasi seumur hidup, dan denda hingga Rp3,9 miliar dan restitusi.
Sebagai informasi, American Airlines berbasis di Fort Worth, Texas dan memiliki operasi yang besar di Bandara Internasional Charlotte Douglas.