Masjid di Seluruh Jerman Alami Peningkatan Ancaman dan Penghinaan Akibat Perang Israel
- Deutsche Welle
Berlin – Jumlah surat ancaman yang dikirim ke masjid-masjid di Jerman meningkat sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2024. Menurut pernyataan dari unit diskriminasi Persatuan Islam-Turki (DITIB) yang berbasis di kota utara Cologne, banyak surat dan email berisi penghinaan dan ancaman, yang dikirim ke masjid-masjid di Jerman.
Masjid Pusat Köln sendiri telah menerima 17 email dan surat serupa, dan baru-baru ini, Masjid DITIB Selimiye di kota utara Dinslaken menjadi sasaran.
"Dengan latar belakang ini, komunitas Muslim semakin khawatir," kata DITIB dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 18 Januari 2024.
Sebelumnya, bentrokan juga terjadi di Belanda antara polisi dan gerakan anti-Islam, yang direncanakan oleh pemimpin gerakan Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat (PEGIDA), Edwin Wagensveld.
Polisi mengatakan kelompok PEGIDA berdemonstrasi dan melakukan pembakaran Al-Quran. Mereka juga mengaku mendapat izin dari pemerintah kota di Arnhem. Kelompok tersebut berusaha melakukan intervensi, sehingga demonstrasi terhenti.
Tiga orang ditangkap karena ketidakpatuhan dan tiga petugas menderita luka ringan. Tercatat, pimpinan PEGIDA tersebut ditempatkan di bawah perlindungan polisi.
Walikota Arnhem Ahmed Marcouch, asal Maroko, mengatakan pembakaran kitab suci tidak dilarang di Belanda.