Waspada! Indonesia Dikepung 2 Negara Pemilik Rudal Tomahawk Pembawa Malapetaka

VIVA Militer: Rudal penjelajah Tomahawk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
Sumber :
  • Defense.gov

Jakarta – Perlu disadari bahwa kepentingan dunia saat ini tengah berada di kawasan Indo-Pasifik maupun Laut China Selatan. Seperti diketahui bahwa Laut China Selatan mengalami polemik yang sangat kompleks terutama antara negara-negara ASEAN dan China. 

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Negeri Tirai Bambu itu bahkan tidak ragu-ragu untuk mengklaim hampir semua wilayah tersebut dengan alasan Nine Dash Line warisan nenek moyang mereka. Kawasan yang dicaplok tersebut bahkan memasuki area Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) beberapa negara ASEAN. 

“China klaim hampir 80 persen Laut China Selatan dengan asa Nine Dash Line yang membentang dari 1.500 km dari daratannya hingga ZEE Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia”, terang Antara pada 17 Juli 2023.

Survei: Tingkat Kepuasan Seksual Orang Jepang Paling Rendah Sedunia, Sebab Ogah Nikah?

VIVA Militer: Pasukan militer China di kepulauan Laut China Selatan

Photo :
  • airandspaceforces.com

Sementara itu, kawasan ini sangat seksi karena dianggap sangat strategis sebagai jalur laut perdagangan dunia. Karena itu, China bersikukuh ingin mengklaim beberapa kawasan di Laut China Selatan sebagai wilayahnya untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. 

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

Beberapa negara di dunia pasti akan melewati jalur di Laut China Selatan sebagai penjamin roda ekonomi mereka. Apalagi, jika kita membicarakan mengenai sumber daya alam (SDA) di dalamnya yang sangat kaya. 

Selain itu, Laut China Selatan juga kaya akan cadangan minyak dan gas hingga triliunan barel. Apalagi ditambah dengan keanekaragaman ikan di dalamnya. Maka dari itu, tak heran jika mata dunia saat ini terfokus ke kawasan Laut China Selatan. 

Hal ini bahkan diperkuat dengan tulisan Lemhanas yang mengatakan bahwa ketegangan geopolitik negara besar akan berpusat di Indo-Pasifik. Oleh sebab itu, banyak negara yang bersiap menghadapi tantangan itu termasuk dengan China. 

VIVA Militer: Rudal jelajah Tomahawk

Photo :
  • Breaking Defense

Salah satunya adalah Jepang dan Australia yang kompak memperkuat militernya dengan kepemilikan rudal Tomahawk yang disebut sebagai pembawa malapetaka. Rudal ini dilengkapi dengan sistem pemandu Global Positioning System. 

Rudal Tomahawk adalah peluru kendali pembawa malapetaka yang sarat akan teknologi canggih di dalamnya”, terang kanal Youtube Baku Hantam.

Rudal ini bisa meluncur rendah dan bahkan bisa tidak terdeteksi dengan pantauan radar. Mesin yang digunakan rudal ini menyembunyikan sumber panas sehingga sistem pencari panas musuh akan sulit menemukannya. Bahkan bisa mengenai sasaran yang sangat kecil. 

Terakhir yang tidak kalah penting adalah rudal ini juga bisa membawa hulu ledak konvensional sampai nuklir. Indonesia sendiri saat ini dikepung oleh dua negara yang akan memiliki rudal mematikan tersebut. 

Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra

Utusan Australia Akan Datang ke Indonesia Pekan Depan, Bahas Pemindahan Penahanan Terpidana Kasus Bali Nine

Setelah narapidana selesai menjalani sisa penahanan, mereka tidak bisa lagi masuk ke wilayah Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024