Ironi, 4.000 Tentara Israel Cacat, Buta hingga Kehilangan Kaki Akibat Perang di Gaza
- bnn.network
Tel Aviv – Setidaknya 4.000 tentara Israel cacat sejak awal serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober. Hal itu dilaporkan oleh situs berita Israel Walla.
“Negara ini bersiap menerima sejumlah besar tentara Israel yang cacat, dan setelah 100 hari perang, sekitar 4.000 tentara Israel telah diakui menderita cacat,” kata laporan tersebut, dikutip dari The New Arab, Rabu, 17 Januari 2024.
Serangan militer Israel di daerah Palestina telah menewaskan sedikitnya 23.800 orang. Perang mengakibatkan cedera yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pasukan Israel di lapangan, kata laporan itu. Mereka juga menambahkan bahwa cedera tersebut sangat parah.
“Berkat pengabdian dan perawatan berkualitas tinggi akan diberikan oleh tim penyelamat dan tim medis pada mereka yang mengalami cedera agar bertahan hidup,” kata laporan itu.
Situs berita tersebut juga melaporkan bahwa tentara Israel tidak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik, karena khawatir hal itu akan menurunkan moral masyarakat.
“Saat ini, sekitar 4.000 tentara (penyandang disabilitas) telah diakui menurut klasifikasi 3, yang berarti mereka berhak atas semua perlakuan dan hak yang dinikmati oleh penyandang disabilitas di tentara Israel," lapor Walla.
Laporan tersebut mengatakan bahwa gaji dibayarkan kepada tentara yang terluka, serta mendapat perawatan tanpa memerlukan bukti cederanya, serta rehabilitas akan segera dimulai untuk mereka.
Walla mengutip komentar Idan Kaliman, ketua Organisasi Pasukan Pertahanan Israel untuk Penyandang Disabilitas, yang mengatakan: "Saya telah berada di organisasi tersebut selama 30 tahun, dan saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang terluka parah sebanyak ini. Ada banyak orang yang terluka parah. Anggota badan diamputasi, kebutaan, atau lumpuh.”
Kaliman menyatakan bahwa banyak orang terluka yang anggota tubuhnya diamputasi, buta dan lumpuh.
Sebagai informasi, tentara Israel mengumumkan wajib militer dengan mengerahkan 360.000 tentara cadangan dalam perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Operasi daratnya dimulai pada 27 Oktober, dengan laporan adanya pertempuran sengit antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.