Mantan Menlu Indonesia Beberkan Pengalaman Diplomasi Indonesia-Singapura
Jakarta – President Executive Club (PEC) sukses menggelar peluncuran buku George Yeo Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura periode 2004-2011 berjudul Musings, pada hari Selasa, 16 Januari 2024, di President Lounge, lobi Menara Batavia, Jakarta.
Dalam acara ini, disebutkan bagi Indonesia, George Yeo merupakan sosok yang punya peran penting sebagai kolaborator bagi ASEAN. Di depan ratusan tamu, George Yeo bercerita selalu mengedepankan konsensus demi kebaikan bersama saat menjabat Menteri Luar Negeri Singapura, sehingga hubungan bilateral antar negara bisa terjadi sangat produktif, termasuk ke negara Indonesia.
Kemudian, Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Periode 2010-2014 berbicara mengenai pengalaman diplomasi Indonesia dengan Singapura. Hassan Wirajuda mengatakan bahwa bahwa hubungan dirinya dan George Yeo cukup dekat karena relatif sering melakukan pertemuan bilateral terkait pengembangan kerja sama kedua negara di segala bidang.
Salah satunya kerja sama yang paling berkesan dengan George Yeo ialah perjanjian ekstradisi Indonesia dan perbatasan laut antara Indonesia dengan Singapura.
Dijelaskan Hassan Wirajuda, buku yang dirilis George Yeo merupakan buku 'bukan kaleng-kaleng'Â yang recommend dibaca berbagai kalangan. Karena pengalaman yang tertulis di dalamnya sangat banyak.
Di mana George Yeo merupakan sosok yang bukan hanya mantan menteri luar negeri Singapura pada 2004 hingga 2011, tapi telah menjabat jabatan banyak menteri di kabinet Singapura, yaitu Menteri Informasi dan Seni, Kesehatan, Perdagangan dan Industri, dan Luar Negeri Singapura dari 2004 hingga 2011.
Pembahasan buku Musings kian menarik, saat acara memasuki sesi diskusi dengan hadirnya panelis, yaitu Umar Hadi Dirjen Amerop Kemlu RI dan Dr Connie R Bakrie selaku dosen dan ahli pertahanan. Secara benang merah para panelis setuju bahwa George Yeo memiliki legasi yang luar biasa untuk Singapura yang membuat hubungan antara Singapura dengan Indonesia terjalin dekat.
Adapun acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, antara lain Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia 2004-2009 dan 2014-2019, Umar Hadi Dirjen Amerop Kemlu, Purnomo Yusgiantoro Menteri ESDM Periode periode 2000-2009, Mari Elka Pangestu ekonomi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011-2014, Komaruddin Hidayat, Jusuf Wanandi aktivis dan peneliti senior Indonesia, Edward Lee mantan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, dan Prof Susilo Budi Soepandji Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden, dan anggota PEC.
Selain itu hadir juga para duta besar (dubes) untuk Indonesia sejumlah negara, antara lain dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, dubes Brunei Darussalam untuk Indonesia Dayang Yuhanizah Binti Dato Paduka Dr Haji Ismail, dan dubes Malaysia untuk Indonesia Farzamie Sarkawi.