69 Negara Gelar Pemilu di 2024, Termasuk AS dan Rusia
- www.pixabay.com/WikiImages
Jakarta – Tahun 2024 menjadi tahun politik yang signifikan dan tahun merayakan demokrasi, baik bagi Indonesia maupun hampir setengah populasi global. Lebih dari 50 negara bersiap memberikan suara mereka, yang secara kolektif mewakili 46% populasi dunia dan 60% Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Dengan pelaksanaan sejumlah pemilu, tahun ini nampaknya akan menjadi tantangan bagi negara-negara demokratis terkemuka. Beberapa di antaranya dihadapkan pada ujian untuk memperkuat kepemimpinan otoriter, sementara di negara lain, proses pemilu seringkali tidak berlangsung secara adil.
Pembatasan terhadap kandidat oposisi, kelelahan pemilih, serta potensi manipulasi dan disinformasi menjadi sorotan utama, meresahkan nasib demokrasi dalam berbagai kampanye. Berikut adalah deretan negara yang akan menggelar Pemilihan Umum di 2024, yang diolah dari berbagai sumber:
Asia
- Indonesia
- Iran
- Jordan
- Kuwait
- Macau
- Maldives
- Mongolia
- Korea Utara
- Korea Selatan
- Sri Lanka
- Syria
- Taiwan
- Uzbekistan
Afrika
- Aljazair
- Botswana
- Burkina Faso
- Tanjung Verde
- Chad
- Komoro
- Mesir
- Ethiopia
- Ghana
- 10. Guinea-Bissau
- Madagaskar
- Malawi
- Mali
- Mauritania
- Mauritius
- Mozambik
- Namibia
- Rwanda
- Afrika Selatan
- Zanzibar
Amerika
- Republik Dominik
- El Salvador
- Meksiko
- Panama
- Peru
- Puerto Rico
- Amerika Serikat
- Uruguay
Eropa
- Finlandia
- Belarus
- Italia
- Rusia
- Ukraina
- Turki
- Malta
- Slovakia
- Lithuania
- Belgia
- Islandia
- Kroasi
- Makedonia Utara
- Montenegro
- Spanyol
- Austria
- Jerman
- Rumania
- Inggris
- Portugal
- Georgia
- Bosnia dan Herzegovina
- Rumania
- Moldova
Oseania
- Fiji
- Kiribati
- Palau
- Kepulauan Solomon