Jurnalis Ismail Jood Putuskan Berhenti untuk Meliput Gaza: Mencari Rasa Aman Demi Keluarga

Ismail Jood
Sumber :
  • Instagram.com

VIVA Dunia – Serangan Gaza, Palestina yang tidak ada henti bahkan justru memakan banyak korban setiap harinya, rupanya membuat salah satu jurnalis Palestina Ismail Jood membuat sebuah keputusan terberat dalam hidupnya.

Dewan Islam Prancis Sebut Putusan ICC Tangkap Netanyahu sebagai 'Secercah Harapan'

Baru-baru ini Ismail Jood melalui Instagram pribadinya membuat sebuah pernyataan mengenai dirinya yang memutuskan untuk berhenti memberitakan peperangan yang selama ini terjadi di Gaza, Palestina. 

Berawal dari dirinya merasa tak direspon serius soal penghentian genosida oleh Israel terhadap dunia. Pernyataan yang dibuat Ismail Jood itu  dibagikan melalui akun pribadinya pada Kamis 11 Januari 2024 lalu.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya


"Saya mengumumkan akhir dari liputan saya tentang agresi yang sedang berlangsung saat ini," tulis Jood dalam unggahannya.

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

Menurutnya selama 96 hari terakhir ini, Ismail Jood merasa dirinya hanya sekadar menunggu jadwalnya masing-masing untuk dieksekusi sambil merasakan kesedihan mendalam atas kepergian teman, rumah, orang yang dicintai, dan juga harta yang dimilikinya. Tempat tinggal yang ia miliki bahkan tidak pantas untuk dapat ditinggali oleh hewan.

"Pendudukan Israel merampas segalanya dari kami," katanya lebih lanjut dalam Instagramnya @ismail.jood.

Dalam pernyataannya itu, Jood juga mengungkapkan bahwa ia telah selamat berkali-kali dari kematian yang sudah ada dihadapannya, bahkan menempatkan diri sendiri dalam bahaya untuk menunjukkan keadaan di Gaza.

"Seperti yang dikatakan salah satu kolegaku, ‘mencari rasa aman dalam keluarga adalah pilihan yang lebih baik daripada mencari liputan untuk dunia yang tidak mengenal arti kemanusiaan dan kasih sayang’." tulisnya lagi dalam unggahannya di Instagram.

Dalama unggahannya tersebut Jood, terlihat di slide pertama ia membagikan potret dirinya saat sedang bekerja menjadi jurnalis di Gaza dan di foto berikutnya, Jood terlihat memperlihatkan potret bersama keluarganya.

Terkait hal ini menurut Kementerian Kesehatan Gaza, bahwa jumlah korban tewas hingga Rabu 10 Januari 2024 sudah mencapai 23.357 jiwa termasuk dengan 112 jurnalis sejak Israel melancarkan misinya melakukan serangan hingga membabi buta pada 7 Oktober 2023 lalu, dengan 59.410 orang terluka di dalamnya.

Sekitar 1,9 juta dari 2,3 juta jiwa penduduk Gaza mengungsi karena wilayahnya diserang, dan terdapat 243 orang terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Reaksi Warganet

Pernyataan yang dibuat Ismail Jood pun sontak menuai beragam reaksi warganet di media sosial.

“Aku sangat menyesal. Semoga Tuhan melindungi Anda dan seluruh warga Palestina. Hasbunallah wa ni'mal wakiil,” sahut lainnya.

“Semoga Tuhan memberi kompensasi, melindungimu untuk keluargamu, dan menjauhkanmu dari bahaya dan ketidakadilan, dan Insya Allah semoga Tuhan menguatkanmu ,” tandas lainnya.

“Berdoa untukmu dan keluargamu. Dan terima kasih atas semua yang telah Anda tunjukkan kepada dunia dan insya Allah Palestina akan segera merdeka,” kata pengguna lainnya.

“Mengirimkan kepada Anda semua pikiran saya, doa saya, doa dan cinta saya untuk Anda dan seluruh rakyat Palestina,” tulis lainnya.

Ketidakpercayaan Gedung Putih terhadap pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu kian meningkat saat Tel Aviv terlibat dalam berbagai konflik di wilayah tersebut, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa, 8 Oktober 2024.

AS Ancam Akan Menarik Diri dari Mediasi Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Utusan Amerika Serikat mengancam akan menarik diri sebagai perantara upaya mediasi untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024