AS Serang Bandara Yaman, Pemimpin Ansarallah: Amerika Adalah Iblis

VIVA Militer: Ledakan akibat serangan udara militer Amerika Serikat di Yaman
Sumber :
  • X/@Alsakaniali

Sanaa – Militer Amerika Serikat (AS), menargetkan stasiun radar dan pangkalan militer di ibu kota, Sanaa, dan melakukan serangan tambahan di Yaman pada akhir pekan. Pemerintah pimpinan Ansarallah dalam hal ini menuduh AS melakukan terorisme.

Gaza Mengalami Pengeboman Terdahsyat sejak Perang Dunia II, Menurut UNRWA

Direktur kantor Al-Mayadeen di Yaman membenarkan bahwa serangan udara atau serangan rudal menargetkan pangkalan Al-Dailami di dekat Bandara Internasional Sanaa saat fajar pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Mengenai serangan pada hari Sabtu, menurut pernyataan dari Komando Pusat AS, USS Carney menggunakan rudal Tomahawk untuk menurunkan kemampuan Houthi (Ansarallah) dalam menyerang kapal maritim, termasuk kapal komersial.

UNRWA Sebut Israel Terus Blokir Pengiriman Bantuan, Kondisi Warga Gaza "Sangat Menyedihkan

VIVA Militer: Rudal penjelajah Tomahawk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat

Photo :
  • Defense.gov

Pasukan AS juga menyerang lokasi radar di Yaman pada Sabtu pagi. Komando Pusat AS juga menyatakan serangan itu dilakukan oleh USS Carney dengan menggunakan rudal.

Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Beri Sanksi Israel

Pakar urusan militer, Brigadir Jenderal Yaman Abed al-Thawr, juga berkomentar bahwa "Pesawat Amerika telah terbang sejak kemarin malam di wilayah udara Sanaa dan di seluruh Yaman, termasuk pesawat pengintai AWACS."

Dia menekankan bahwa Yaman telah menerima agresi tersebut sejak awal, dan bahwa penyerangan AS tidak efektif. Penggerebekan tersebut didasarkan pada informasi yang sudah ketinggalan zaman.

Menanggapi tindakan AS, Anggota Dewan Politik Tertinggi Ansarallah, Mohammed Ali al-Houthi menyatakan, "Serangan Anda terhadap Yaman adalah terorisme. Amerika Serikat adalah Iblis."

“Kami tidak menyerang pantai Amerika, kami juga tidak bergerak di kepulauan Amerika, kami juga tidak menyerang mereka. Serangan Anda terhadap negara kami adalah terorisme,” kata Houthi, dikutip dari The Cradle, Senin, 15 Januari 2024.

Serangan akhir pekan ini menyusul serangan larut malam yang dilakukan Washington dan London di Yaman pada Kamis malam, yang menargetkan beberapa wilayah di negara tersebut, termasuk ibu kota, Sanaa, dan provinsi Hodeidah, Saada, Taiz, dan Hajjah, menurut outlet berita lokal Saba.

VIVA Militer: Milisi Houthi Yaman

Photo :
  • arabnews.com

Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa serangan tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan Houthi, yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah.

Sejumlah besar drone dan rudal Yaman juga menargetkan kapal AS, yang merupakan respons terhadap tenggelamnya tiga kapal angkatan laut Yaman dan pembunuhan sepuluh perwira angkatan laut Yaman pada 31 Desember 2023.

Konflik ini dimulai setelah pasukan Yaman yang dipimpin Ansarallah mulai menargetkan kapal-kapal komersial, yang terkait dengan Israel di Laut Merah. Hal ini sebagai respons terhadap kampanye pengeboman Israel yang mengerikan terhadap Gaza, yang menewaskan lebih dari 22.000 warga Palestina.

Meskipun banyak pemerintah regional, termasuk Turki dan Arab Saudi, yang secara lisan mengutuk tindakan Israel, Ansarallah Yaman dan Hizbullah Lebanon adalah satu-satunya kelompok atau pemerintah yang berupaya melakukan intervensi untuk menghentikan kampanye Israel di Gaza secara militer.

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak negara-negara Islam menyatukan kekuatan untuk beraksi bersama menghentikan serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024