3 Negara yang Tolak Ikut-Ikutan Amerika dan Inggris Perang dengan Yaman

VIVA Militer: Milisi Houthi Yaman
Sumber :
  • arabnews.com

VIVA Dunia – Negara Italia, Spanyol dan Prancis baru saja mengungkapkan bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam serangan AS dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman dan bahkan tidak menyetujui pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara yang membenarkan serangan tersebut. 

Pemerintah Inggris Umumkan Dukung Indonesia Gabung OECD

Perbedaan ini menyoroti perpecahan di negara Barat mengenai cara menangani kelompok Houthi yang didukung Iran, yang telah menargetkan kapal-kapal sipil di Laut Merah selama berminggu-minggu dalam apa yang mereka katakan sebagai protes terhadap kampanye militer Israel terhadap kelompok Hamas dan warga Palestina di Gaza. 

Sejak perang 7 Oktober pecah, Houthi Yaman memang menjadi salah satu negara yang dengan keras menentang Israel. 

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

VIVA Militer: Jet tempur militer Amerika Serikat menyerang Yaman

Photo :
  • ndtv.com

Sebuah sumber di kantor Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan, Italia menolak menandatangani pernyataan tersebut, dan akibatnya, tidak diminta untuk berpartisipasi dalam serangan terhadap Houthi. 

Ketum Kadin Anindya Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan RI dengan Perusahaan Besar di Inggris

Namun, sumber pemerintah mengatakan Italia telah diminta untuk ambil bagian, namun menolak karena dua alasan: pertama karena keterlibatan Italia memerlukan persetujuan parlemen, yang akan memakan waktu, dan kedua karena Roma lebih memilih untuk menerapkan kebijakan yang “menenangkan” di Laut Merah.

Sementara untuk Prancis, seorang pejabat Prancis mengatakan Paris khawatir bahwa dengan bergabungnya mereka dalam serangan yang dipimpin AS, mereka akan kehilangan pengaruh dalam pembicaraan untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel. 

Prancis telah memfokuskan sebagian besar diplomasinya dalam beberapa pekan terakhir untuk menghindari eskalasi di Lebanon. 

Prancis menegaskan kembali kecam mereka atas serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah, dan menyerukan penghentian segera serangan tersebut, namun tidak akan ikut menyerang. “Dengan aksi bersenjata tersebut, Houthi memikul tanggung jawab yang sangat serius atas eskalasi di kawasan ini,” kata Kementerian Eropa dan Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, melansir Al Jazeera, Senin, 15 Januari 2024. 

Spanyol, di bawah pemerintahan sayap kiri Perdana Menteri Pedro Sanchez, tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan misi apa pun dalam menggagalkan operasi Yaman di Laut Merah. 

Pemerintah Spanyol nampaknya menjauhkan diri dari pendekatan Washington, menghindari keterlibatan dalam unjuk kekuatan melawan perlawanan, dan menyangkal adanya keretakan dengan Amerika. Namun, tanda-tanda ketegangan antara Madrid dan Washington sudah muncul.

Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan Madrid tidak ikut aksi militer di Laut Merah karena ingin mendorong perdamaian di wilayah tersebut. “Setiap negara harus memberikan penjelasan atas tindakannya. Spanyol akan selalu berkomitmen terhadap perdamaian dan dialog,” katanya kepada wartawan di Madrid. 

PM Spanyol Pedro Sanchez

Photo :
  • Istimewa

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menegaskan keengganannya untuk menargetkan kelompok Houthi, dan mengatakan bahwa agresi mereka harus dihentikan tanpa memicu perang baru di wilayah tersebut.

Sementara itu, negara Belanda, Australia, Kanada dan Bahrain memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk operasi tersebut, kata para pejabat AS. 

Selain itu, Jerman, Denmark, Selandia Baru, dan Korea Selatan menandatangani pernyataan bersama dengan keenam negara tersebut untuk membela serangan semalam dan memperingatkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi arus bebas perdagangan Laut Merah jika Houthi tidak mundur. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya