Joe Biden Tolak Kemerdekaan Taiwan Saat Lai Ching-te Menang Pemilu, Kenapa?
- Dok Joe Biden
Taipei – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan pada Sabtu, 13 Januari 2024, bahwa pihaknya tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Pernyataan Biden itu bersamaan dengan pengumuman hasil pemilihan presiden negara kepulauan itu yang memenangkan William Lai Ching-te sebagai presiden berikutnya.
“Kami tidak mendukung kemerdekaan bagi Taiwan," kata Biden kepada wartawan, setelah hasil pemilu diumumkan di Taipei.
Melansir dari Anadolu Ajansi, Minggu, 14 Januari 2024, komentar Biden muncul saat dia meninggalkan Gedung Putih menuju Camp David.
Pemimpin partai berkuasa Taiwan, Lai Ching-te, memenangkan pemilihan presiden.
- AP Photo/Louise Delmotte.
Lai memimpin Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa meraih kemenangan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya. Wakil Presiden Lai, memenangkan pemilihan presiden dengan 40,1 persen suara.
Namun, DPP kehilangan kursi di Dewan Legislatif dan hanya memperoleh 51 kursi. Oposisi utama Kuomintang, memenangkan 52 kursi dan delapan kursi diperoleh oleh Partai Rakyat Taiwan.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken sebelumnya mengatakan, “Kami mengucapkan selamat kepada Dr. Lai Ching-te atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Taiwan. Kami juga mengucapkan selamat kepada rakyat Taiwan karena berpartisipasi dalam pemilu yang bebas dan adil, serta menunjukkan kekuatan sistem demokrasi mereka.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China tetap mendesak sistem satu China.
“Prinsip satu China adalah landasan kokoh bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami percaya bahwa komunitas internasional akan terus mematuhi prinsip satu China, dan memahami, serta mendukung tujuan adil rakyat China dalam menentang kemerdekaan Taiwan," katanya.
Peta baru China 2023, caplok wilayah India, Taiwan hingga Laut China Selatan
- Global Times
China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taipei bersikeras mempertahankan kemerdekaannya sejak tahun 1949, dan menikmati hubungan diplomatik penuh dengan 13 negara.
Dalam pidatonya setelah kemenangan, Lai menyerukan pertukaran dan kerja sama dengan China atas dasar martabat dan kesetaraan. Presiden terpilih juga berjanji untuk mengganti konfrontasi dengan dialog.
