6 Penumpang Alaska Airlines Tuntut Ganti Rugi ke Boeing

Penampakan pintu pesawat Alaska Airlines yang terlepas
Sumber :
  • Instagram @aviatren

Washington – Sebanyak 6 penumpang Alaska Airlines Penerbangan 1282 menggugat Boeing, setelah baut jendela pesawat minggu lalu terlepas, saat penerbangan dan menyebabkan tekanan kabin berkurang.

Harga Tiket Pesawat Turun saat Nataru Angin Segar Konsumen RI

Enam penumpang dan seorang anggota keluarga dari salah satu penumpang tersebut mengajukan gugatan class action pada hari Kamis, 11 Januari 2024, di Pengadilan Tinggi King County di Seattle. Mereka mengklaim Boeing berhutang kepada mereka dan 165 penumpang lainnya di dalam Penerbangan 1282 untuk memberikan kompensasi atas cedera yang diderita selama insiden tersebut.

Meski demikian, Alaska Airlines tidak disebutkan sebagai tergugat dalam gugatan tersebut.

H-3 Natal 2024: 13.988 Penumpang Berangkat dari Stasiun di Kota Semarang

Penampakan pintu pesawat Alaska Airlines yang terlepas

Photo :
  • instagram @aviatren

Salah satu penumpang, yang disebutkan dalam gugatan tersebut, mengatakan kepalanya tersentak selama insiden tersebut, dan mengakibatkan gegar otak, cedera jaringan lunak di leher dan punggung, sert pendarahan di satu telinga. Dia juga menuduh masker oksigennya sepertinya tidak berfungsi.

Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta

Dua penumpang, yang disebutkan dalam gugatan tersebut, mengatakan mereka mengalami kesulitan bernapas. Salah satu mengatakan mereka pingsan saat hal mengerikan itu terjadi.

Penumpang lain mengatakan karena dia menderita gangguan kejang yang dipicu oleh situasi stres, dia mengalami kejang setelah turun.

“Meskipun semua orang senang saat kru masih bisa mendaratkan pesawat dengan selamat, pengalaman buruk ini telah menyebabkan konsekuensi ekonomi, fisik, dan emosional yang berkelanjutan, yang sangat mempengaruhi klien kami, dan merupakan satu lagi tanda yang meresahkan pada perusahaan yang bermasalah, dari pesawat seri 737-MAX,” tulis pengacara Daniel Laurence dari firma hukum Stritmatter Kessler Koehler Moore, yang mewakili para penumpang, dalam sebuah pernyataan.

Penerbangan Alaska Airlines saat itu mengoperasikan Boeing 737 MAX 9, yang kurang populer dari dua model MAX yang saat ini mengangkut penumpang.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) melarang terbang model MAX tersebut pada hari Sabtu, 13 Januari 2024.

Pesawat-pesawat tersebut akan tetap dilarang terbang sampai diperiksa, mengikuti serangkaian instruksi dari Boeing yang harus disetujui oleh FAA.

Dilansir dari The Sundaily, Jumat, 12 Januari 2024, Boeing menolak mengomentari gugatan tersebut.

Pesawat Alaska Airlines

Photo :
  • Airline Reporter

Namun, perusahaan itu mengatakan dalam pernyataan awal pekan ini bahwa mereka mendukung keputusan FAA untuk melarang terbang 737 MAX 9 dan bahwa berkomitmen untuk memastikan setiap pesawat Boeing memenuhi spesifikasi desain dan standar keselamatan serta kualitas tertinggi

“Kami menyesalkan dampak yang ditimbulkan terhadap pelanggan dan penumpang kami,” kata Boeing.

Gugatan yang diajukan pada hari Kamis ini menyalahkan Boeing karena, menurut tuduhan tersebut, CEO Dave Calhoun mengakui ledakan tersebut adalah akibat dari kesalahan Boeing.

Kelompok yang diusulkan untuk gugatan tersebut mencakup 171 penumpang di dalam pesawat Penerbangan 1282.

Penggugat meminta ganti rugi terkait pengobatan kondisi kesehatan dan cedera psikologis, serta biaya akibat pembatalan rencana perjalanan dan bolos kerja serta nilai barang pribadi yang hilang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya