Menlu AS: Hamas Tak Dapat Sepenuhnya Dilenyapkan
- AP Photo/Andrew Harnik, Pool
VIVA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan kepada para pejabat Israel selama kunjungannya ke Tel Aviv bahwa tidak mungkin untuk sepenuhnya melenyapkan Hamas karena bertentangan dengan tujuan yang dinyatakan Tel Aviv, kata media Israel, dikutip dari Anadolu, Jumat, 12 Januari 2024.
Dalam pertemuan dengan Kabinet Keamanan Israel, Blinken menyampaikan permintaan AS untuk menerapkan solusi dua negara sebagai visi untuk Gaza pasca-perang, kata Channel 13 Israel.
Sama seperti Israel yang mempunyai aspirasi, Palestina juga mempunyai aspirasi, dan Israel harus menerimanya, kata Blinken kepada para menteri Kabinet, kata saluran tersebut.
Pejabat senior Israel mengatakan kepada saluran tersebut bahwa pesan Blinken adalah “jika solusi dua negara tidak dikemukakan sebagai sebuah visi, Israel tidak akan maju secara politik, bahkan dalam hal normalisasi dengan Arab Saudi.”
Sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober, setelah serangan mendadak kelompok Palestina Hamas, Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin melenyapkan Hamas.
Dalam serangan di Jalur Gaza sejak saat itu, Israel membunuh lebih dari 23.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai sekitar 60.000 orang.
Blinken melakukan kunjungannya keempat ke Israel sejak dimulainya konflik di Gaza, dalam kunjungan regional yang dimulai minggu lalu di Turkiye. Kunjungan tersebut juga dilanjutkan ke wilayah Palestina di Tepi Barat, serta Arab Saudi, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyerukan bantuan senjata dari negara-negara Muslim kepada kelompok perlawanan Palestina. Hal ini diungkapkannya dalam pidatonya di Doha, Qatar pada Selasa, 9 Januari 2024.
“Kami melihat negara-negara di dunia menyerahkan senjata kepada pendudukan Israel melalui jembatan udara dan kapal induk,” kata Haniyeh.
“Sudah waktunya (bagi negara-negara Muslim) untuk mendukung perlawanan dengan senjata karena ini adalah pertempuran Al-Aqsa, bukan hanya pertempuran rakyat Palestina saja,” tambahnya.