Temui Marcos Jr, Jokowi Bahas Konflik LCS hingga Kerja Sama Bidang Pertahanan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr., di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (05/09/2022) pagi.
Sumber :
  • ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

Manila – Pemimpin Filipina dan Indonesia membahas sengketa wilayah di Laut Cina Selatan (LCS) dan masalah regional lainnya pada Rabu, 10 Januari 2024, di Manila. Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengatakan dia melakukan diskusi yang bermanfaat mengenai peristiwa-peristiwa regional, yang menjadi kepentingan bersama seperti perkembangan di Laut Cina Selatan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

RK Yakin Dukungan Jokowi Diikuti Pendukungnya: Pasti Berdampak

Marcos mengatakan kedua pihak juga membahas kerja sama dan inisiatif regional di bawah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Filipina dan Indonesia menegaskan desakan kami terhadap universalitas Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang menetapkan kerangka hukum yang mengatur semua aktivitas di lautan," kata Marcos, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 11 Januari 2024.

Respons Omongan Presiden Filipina, Menko Yusril Sebut Tak Ada Kata 'Bebas' untuk Mary Jane

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup KTT ASEAN ke-43

Photo :
  • gallery.asean

Sehubungan dengan kunjungan resmi Jokowi ke Manila, kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama energi dan juga sepakat untuk memperkuat hubungan di bidang pertahanan, keamanan dan perdagangan.

Presiden Filipina Bilang Mary Jane Bebas, Ditjen Pas: Masih Ada di Lapas Yogyakarta

“Sebagai tetangga dekat dan sesama negara kepulauan, Filipina dan Indonesia sepakat untuk melanjutkan kerja sama di bidang politik dan keamanan,” ucap Marcos.

Presiden Jokowi menyambut baik penguatan kerja sama di bidang keamanan perbatasan, namun mengatakan masih ada masalah yang perlu diselesaikan.

Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Marcos Jr

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Menurut laporan Anadolu Ajansi, hal tersebut termasuk perlunya mempercepat Revisi Perjanjian Lintas Batas dan Perjanjian Patroli Perbatasan tahun 1975 serta pembahasan penyelesaian batas benua.

Selain itu, Jokowi juga meminta dukungan Marcos terhadap pembelian pesawat perang anti-kapal selam Filipina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya