AS Pantau Situasi Mencekam di Ekuador, Tapi Enggan Kirim Pasukan

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Sumber :
  • AP Photo/Susan Walsh.

Ekuador – Amerika Serikat (AS), sedang memantau perkembangan situasi di Ekuador yang baru-baru ini mulai mencekam akibat serangan sejumlah kelompok bersenjata kepada warga sipil. Namun meski begitu, Negeri Paman Sam itu menolak mengirim pasukan.

“Kami mengutuk keras serangan kriminal baru-baru ini yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Ekuador terhadap institusi swasta, publik, & pemerintah,” tulis Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.

“Kami berkomitmen untuk mendukung keamanan dan kemakmuran warga Ekuador serta memperkuat kerja sama dengan mitra untuk memastikan keamanan dan kemakmuran warga Ekuador," sambungnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Kamis, 11 Januari 2024.

VIVA Militer: Tentara Ekuador di ibukota Quito

Photo :
  • telesurenglish.net

Pihak berwenang Ekuador pada Rabu mengumumkan adanya konflik bersenjata internal, sehubungan dengan kerusuhan yang mengguncang negara itu sejak Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, melarikan diri dari penjara tempat ia menjalani hukuman.

Presiden Daniel Noboa telah berjanji untuk membalas kejahatan yang meningkat, termasuk pengendalian geng kriminal itu di penjara, penculikan polisi dan pemboman.

“Saya sudah perintahkan tentara untuk melakukan operasi militer untuk menetralisir kelompok-kelompok tersebut,” ucap Presiden Noboa.

Polisi pada hari Selasa, 9 Januari 2024, mengumumkan penangkapan 13 orang yang diduga membobol saluran televisi publik dan menyandera para staf. Kepala Polisi Cesar Augusto Zapata mengatakan para sandera telah dibebaskan dan dibawa ke tempat aman.

Usai Vadel Badjideh, Nikita Mirzani Mau Penjarakan Orang Lagi: Besok Gue Umumin Musuh yang Jadi Tersangka

Deklarasi konflik internal terjadi satu hari setelah Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari di Ekuador akibat krisis penjara dan keamanan serius yang dialami negara tersebut.

Sekelompok orang membawa senjata dan menyerbu sebuah studio televisi di Ekuador

Photo :
  • Associated Press
Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara soal Korupsi Emas Antam

Keputusan itu diambil setelah Macias, salah satu pemimpin geng paling berbahaya di negara itu, dilaporkan hilang pada Senin, 8 Januari 2024, dari penjara dan memicu serangkaian kerusuhan di setidaknya enam penjara di negara tersebut.

Menanggapi pertanyaan seorang wartawan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengesampingkan pengerahan pasukan AS untuk membantu menstabilkan situasi di Ekuador.

Hasto Usai Ditetapkan Tersangka Oleh KPK: Penjara Pun Bagian Pengorbanan Terhadap Cita-Cita

"Tidak ada rencana untuk itu, dan kita harus menghentikannya sekarang juga. Tapi yang pasti, kami bersedia berbicara dengan pemerintah Ekuador tentang apa yang mungkin mereka perlukan, mungkin berupa bantuan investigasi, hal-hal semacam itu," pungkasnya.

Mobil Polisi di Bourbon Street, New Orleans, lokasi mobil tabrak kerumunan warga

Buntut Serangan Mematikan di New Orleans, Pejabat AS Perketat Keamanan

Setelah serangan mematikan di New Orleans pada Rabu 1 Januari 2025 pagi, otoritas lokal di seluruh Amerika Serikat (AS) meningkatkan langkah-langkah keamanan.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025