Deretan Negara dengan Anggaran Militer Terbesar di ASEAN, Indonesia Peringkat Berapa?
- ukrinform
Jakarta – Global Fire Power (GFP) kembali melaporkan daftar anggaran militer negara-negara di Asia Tenggara. Seperti yang diketahui, anggaran militer dibutuhkan untuk memperbarui dan merawat armada perang atau alutsista negara.
Menurut laporan GFP, Indonesia memiliki anggaran militer sebesar 9,3 miliar dollar AS atau sekira Rp 133 triliun. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia menempati peringkat kedua dalam daftar negara dengan anggaran militer tertinggi di Asia Tenggara.
Posisi pertama diduduki Singapura dengan anggaran militer sebesar 11,56 miliar dollar AS atau setara Rp 166 triliun.
Nah, berikut ini anggaran militer negara-negara di Asia Tenggara versi GFP:
- Singapura: 11,56 miliar dollar AS
- Indonesia: 9,3 miliar dollar AS
- Vietnam: 6,2 miliar dollar AS
- FilipinaL 4,39 miliar dollar AS
- Malaysia: 3,79 miliar dollar AS
- Thailand: 2,9 miliar dollar AS
- Myanmar: 2,28 miliar dollar AS
- Kamboja: 632 juta dollar AS
- Laos: 38 juta dollar AS.
Jumlah personel militer negara di Asia Tenggara 2022 menurut GFP Sementara itu, menurut catatan GFP, Vietnam menjadi negara dengan jumlah personel militer aktif terbanyak di Asia Tenggara, yakni 470.000. Di urutan selanjutnya, Indonesia dan Myanmar menyusul dengan jumlah personel militer aktif sebanyak 400.000 orang.
Berikut ini negara dengan jumlah anggota militer aktif terbanyak di Asia Tenggara:
- Vietnam: 470.000 personel
- Indonesia: 400.000 personel
- Myanmar: 400.000 personel
- Thailand: 350.000 personel
- Filipina: 280.000 personel
- Malaysia: 115.000 personel
- Kamboja: 100.000 personel
- Singapura: 60.000 personel
- Laos: 25.000 personel
Secara keseluruhan, GFP menobatkan Indonesia sebagai negara terkuat di Asia Tenggara tahun 2022 atau peringkat 15 secara global. Pemeringkatan ini didasarkan atas beberapa kategori, yaitu kekuatan militer, keuangan, hingga kemampuan logistik dan geografis.
Dalam laporannya, GFP menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 445 unit pesawat tempur, 314 tank, 1.444 kendaraan lapis baja, 63 proyektil roket, dan lebih dari 500 artileri, namun tak memiliki satu pun kapal induk.